Perintah berpoligami dengan dalil Alqur’an (Annisa :4) dan juga disebutkan oleh beberapa
kitab Islam klasik bahwa Rasulullah menikahi lebih dari 11 orang wanita. Apakah
Rasulullah berpoligami karena gila wanita? Apakah benar apa yang digambarkan
dalam film Innocence of Muslims bahwa Nabi Muhammad saw seorang maniak
perempuan?
Inti dari syubhat ini adalah
kebanyakan orang tidak mengetahui kebiasaan dan adat di lingkungan yang
berbeda. Karena di setiap zaman itu punya tabiat dan kebiasaan yang berbeda
pula yang mempengaruhi manusia yang hidup di zaman tersebut. Pada zaman
Rasulullah saw tersebar tabiat atau kebiasaan masyarakat dalam berpoligami, dan
mengambil budak sebagai istri. Maka dari itu, poligaminya Rasulullah adalah
bukan dikarenakan kecintaan terhadap wanita atau gila wanita seperti yang
diserukan oleh kaum liberalis Islamic Phobian, akan tetapi hal ini kembali pada
tiga sebab yang krusial:
1. Sebab sosial
Pernikahan
beliau dengan Sayyidah Khadijah RA adalah hasil dari kematangan sosial,
ketika beliau menikahi seorang wanita yang pintar lagi kaya pada umur 25 tahun,
dan Rasulullah ber-monogami degan Khadijah RA hingga Khadijah meninggal, dan
saat itu Rasul saw berumur 50 tahun.
Setelah itu
beliau menikahi Saudah Binti Zam’ah dan dia seorang janda, dengan tujuan
untuk merawat empat anak Rasulullah saw yang ditinggal ibunya.
Kemudian
Rasulullah menikahi Hafsah Binti Umar Bin Khatab, yang dinikahi setelah
suaminya meninggal sebagai rasa hormat kepada Umar Bin Khatab pada tahun 3 H.
Sayyidah
Zainab Binti Khuzaimah yang mana suaminya syahid dalam perang Uhud, maka
Rasulullah saw menikahinya pada tahun 4 H.
Sayyidah
Ummu Salamah Hindun Binti Umayyah yang merupakan seorang janda yang mempunyai
anak yang banyak, maka Rasulullah menikahinya pada tahun 4 H.
Maka jelaslah
dalam hal ini Rasulullah menikahi beberapa orang janda yang suami mereka syahid
di medan
perang, dan mereka mempunyai banyak anak. Tujuannya untuk menjaga kesucian
mereka, dan menjaga anak-anak yatim yang ditinggalkan oleh bapaknya.
2. Sebab Syari’ah
Pernikahan
beliau dengan Sayyidah Aisyah RA adalah karena turunnya wahyu,
ketika beliau bermimpi menikahinya dalam mimpi, dan mimpi Para Nabi adalah
wahyu.
Zainab
Binti Jahsy yang merupakan istri dari Zaid Bin Haritsah yang mengklaim Zaid
Bin Muhammad sebagai anak angkat (adopsi). Maka turunlah ayat (Al-Ahzab :4-5),
dan setelah perdebatan dengan istrinya ia diceraikan, dan diperintahkan
Rasulullah untuk menikahinya untuk menguatkan dalil ‘amaly tentang larangan
mengadopsi anak (tabanni). Ini terjadi tahun ke-5 H.
3. Sebab Politik
Sebagian istri
Rasulullah dinikahi karena ada hubungan politik secara kekerabatan kekeluargaan
dan menghindari permusuhan.
Pernikahan
dengan Sayyidah Juwairiyyah Binti Al-Harits, yang bapaknya adalah kepala
suku Bani Musthalaq dari Khuza’ah yang dinikahi tahun ke 6 H.
Sayyidah
Ummu Habibah Ramlah Binti Abi Sufyan, yang suaminya pindah agama Kristen
sedangkan ia tetap beragama Muslim. Dan pernikahan Rasulullah saw dengan Ramlah
menjadi salah satu faktor islam-nya Ayah Ramlah, Abi Sufyan yang semula
memusuhi Islam.
Sayyidah
Shafiyyah Binti Huyay Bin Ahktab yang merupakan tawanan dalam perang
Khaibar, yang kemudian dibebaskan dan dinikahi oleh Rasulullah saw tahun 7 H.
Sayyidah
Maymunah Binti Harits dinikahi tahun 7 H.
Diantara
seluruh istri Rasul, ada dua yang meninggal semasa hidup Rasulullah saw ;
Khadijah dan Zainab Binti Khuzaimah, sedangkan 9 lainnya menyaksikan kematian
Rasulullah saw.
Adapun dari
kalangan budak adalah Mariyah Al-Qibthiyah yang telah melahirkan Ibrahim
yang meninggal di waktu kecil, dan Rayhanah Binti Zaid Al-Qarthiyah.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Jadi
jelaslah bahwa poligami-nya Rasulullah baru dimulai semenjak Rasulullah saw
berumur 53 tahun.
Maka apakah
ini merupakan pertanda atas tingginya syahwat Rasulullah saw?
Dan apakah
orang yang bersyahwat tinggi menikahi orang tua, ibu-ibu, para janda ?
Bagaimana
bisa beliau gila wanita sementara ia telah ditawari wanita tercantik di
kalangan Quraisy agar ia berhenti berdakwah, namun beliau menolaknya bukan?
Sesungguhnya
poligami-nya Rasulullah saw mengandung banyak hikmah dan setiap apa yang
terjadi di dalam rumah tangga Nabi adalah mengandung penjelasan dan hikmah
(Al-Ahzab :34). Kemudian agar qabilah-qabilah serta suku-suku Arab tetap
menghormati Rasulullah saw dengan jalan berbesan dengan mereka dan menjalin
kekerabatan dengan mereka. Dan agar bertambah banyak keluarganya dengan jalan
berpoligami, maka bertambahlah para pendukung dakwah Rasulullah. Serta tujuan
untuk mentransfer hukum syar’i yang tidak diketahui oleh kaum lelaki, karena
kebanyakan kejadian dalam rumah tangga adalah rahasia yang tidak diketahui oleh
rumah tangga lainnya.
Poligami
sendiri adalah sunnah para Nabi dengan dalil Nash yang jelas bahkan dalam Injil
:
1. Nabi Ibrahim AS mempunyai 3 istri, Sarah di bagian kitab Penciptaan
dalam Perjanjian Lama (12 :20), Hajar “Al- Masriyah” (3:16), Quthurah (1 :25).
Dan di sana
juga disebutkan bahwa beliau memiliki dayang-dayang. (6:25).
2. Kemudian disebutkan pula Ya’qub AS
mempunyai 4 orang istri dalam satu waktu. Perjanjian Lama menyebutkan
dalam kitab bagian penciptaan (22: 32)
3. Dan Nabi Daud AS disebutkan dalam Kitab Perjanjian Lama memiliki 9
istri (6-1: 3), (23 :6 ), (26 :11), (5-1 : 1)
4. Nabi Sulaiman AS, disebutkan dalam Perjanjian Lama (3: 11), memiliki
1000 Istri, 700 budak wanita, dan 300 dayang-dayang.
Jika agama
Kristen sendiri membenarkan poligami, maka dengan dalil apalagi kita membantah
bahwa Islam adalah agama yang sempurna?
Markas Pembahasan Syariat Islam Darul Ifta’ Mesir
Diterjemahkan
oleh : Muhammad Zakaria Darlin
Dengan beberapa
tambahan.
0 komentar:
Posting Komentar