Mau (dibawa) Kemana Lulusan Al-azhar Mesir?

Written By MZD's on Sabtu, 08 Oktober 2011 | 12.15



Assalamu’alaikum sobat Sinai yang cakep-cakep dan pinter-pinter? Sudah lama sekali rasanya Sinai tidak menerbitkan buletin karena banyak halangan yang mesti kita hadapi (Subhanallah yah, sesuatu banget hehe). Tentunya sobat Sinai semua kangen dengan buletin keren yang satu ini. Alhamdulillah dengan izin Allah kita kembali hadir di hadapan antum semua. Gak usah banyak cerita ya, kali ini nih kita dari tim sorotan Sinai mau mengangkat sebuah tema yang lagi hot (bakwan kali hot).

Semua pernah dengar lagu yang agak mirip liriknya kayak gini kan, “Mau diba…wa kemana…. Lulusan Al-azhar…? “. Inilah Pertanyaan plesetan yang bakalan banyak didengar oleh para senior kita yang telah lulus S1, setelah resmi diwisuda dengan toga di kepala mereka. Bukan sembarang toga lho…, toga Al-azhar sangat spesial ibarat nasi goreng nih, ada telurnya. Toga yang dinamakan “torbus” tersebut akan menjadikan mereka seorang alumnus Al-azhar bertitelkan Lc (Lancar chatting? Ya enggak dong…license gitu loh).

Namun setelah para wisudawan Al-azhar lulus dengan membawa predikat dan ijazah masing-masing, apa yang akan mereka lakukan? Pasti kebanyakan mereka galau nih, alias bingung bin pusing. Ada banyak pilihan masa depan yang bisa mereka ambil, tentunya dengan berbagai pertimbangan dzuruf mereka sekarang dan beberapa pertimbangan lainnya. Misalnya saja, apakah ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang selanjutnya, atau berhenti sampai S1 dan langsung berbakti kepada umat, atau malah berkeinginan menyempurnakan agamanya dengan berbakti sama suami atau memberi nafkah anak istri (wah…bener-bener “sesuatu” hehe…).

Nah,  sebagai antisipasi agar nanti kita tidak kebingungan di saat lulus dari Al-azhar, dan sebagai bahan rujukan buat kita semua, maka kita akan menyorot beberapa tokoh masisir berprestasi mengenai langkah dan rancangan mereka ke depan setelah lulus S1. Ini yang akan kita kupas dari kulit sampai ke intinya dalam sorotan kali ini. Tapi siapakah bintang masisir yang akan diwawancarai tim sorotan? Sobat Sinai jangan khawatir, tim sorotan akan membawa beberapa ex-mahasiswa S1 Al-azhar yang berprestasi dan masyhur di telinga antum karena suaranya yang merdu, (eh salah…) karena namanya yang membumbung tinggi ke langit (emangnya asap knalpot hehe,,, becanda).

Dari barisan paling depan ada sebuah nama yang sangat populer, hatta bisa masuk Koran lokal Mesir dan majalah Al-azhar (wow keren… siapa tuh?). Beliau adalah jebolan banat wafidin pertama Universitas Al-azhar yang meraih predikat Mumtaz bi martabati syarof alias cumlaude abis. Namanya Bangun Pristiwati Zahro. Kemudian yang kedua ada seorang mahasiswa minangkabau yang tinggal di asrama, namun bisa meraih Mumtaz di tahun keempatnya (siapa?). Namanya Fadhilah Is. (Gimana caranya Uni?) Mari kita interogasi nanti, sabar yah!  Kemudian yang terakhir nih, (cewek-cewek pasti pada kenal semua) seorang artis masisir yang tidak diragukan lagi kepopulerannya di dunia entertainment dalam dan luar negeri (lebay dikit, lebay kok dikit? :D). Dialah Muhammad Azam Shidqi (pemeran KCB) yang mampu meraih takdir jayyid jiddan di tahun terakhirnya. Mau tau konsep dan cara dia “memarket diri” ? (minjam istilah pak Iwan KBRI). Kita akan bongkar nanti ya, sabar, sabar, sabar!

Sebelum kita interogasi mereka, ada beberapa hal yang layaknya kita ketahui nih, untuk  mempersiapkan dan merancang masa depan kita setelah lulus nanti (amin, insya Allah). Ini dia tpis ala paket wisudawan muslim yang diadakan Syatibi Center beberapa waktu yang lalu. Pertama dan utama sekali adalah niat yang lurus karena Allah. Dengan niat yang benar, apapun langkah kita akan berkah. Kedua, adalah persiapkan bekal sebanyak-banyaknya. Dan diantara bekal yang mesti disiapkan adalah ilmu yang cukup, retorika dakwah yang keren, mengetahui kondisi sosial masyarakat di Indonesia saat ini, dan yang paling penting adalah tau cara memarket diri. Kalau sudah cukup bekal, maka saatnya memarketing diri. Kata pak Iwan KBRI lagi nih, kita harus mengetahui 4 P; produk, promosi, place dan price. Carilah potensi diri kita yang terbesar, misalkan kita suka menulis, maka akan sangat besar peluang kita untuk berkontribusi dalam dunia jurnalistik, tentunya dengan membawa amanah dakwah sebagai seorang azhari. Atau kita ingin menjadi seorang politikus, tentunya juga dengan membawa amanah dakwah juga. Atau ada yang bakat jadi interpreter alias penerjemah, atau ingin berkontribusi dalam dunia perbankan, atau menjadi seorang hakim. Semua dapat diraih dengan mengetahui apa potensi terbesar diri kita. Jikalau sudah tau, maka tinggal dikembangkan. Berhasil atau tidak di akhirnya, itu urusan belakangan, ya gak stadz?  Hehe…

Lantas bagaimana sih rasanya lulus dari Al-azhar dengan prestasi memukau? Pastinya senang abis yah, ”hanya rasa syukur yang mendalam atas nikmat yang telah Allah berikan selama ini.dengan sedikit prestasi ini, Alhamdulillah dapat mengharumkan nama Negara Indonesia”, ungkap Mbak Bangun yang asli dari Kediri ini. Wah pastinya tuh, jarang-jarang kan mahasiswi Indonesia yang bisa meraih takdir mumtaz di akhir kuliahnya. Beda lagi dengan Fadhilah Is, mahasiswi asal Minang ini mengungkapkan rasa syukurnya dengan berucap innalillah, “Innalillahi waiinna ilaihi raji'iun, lafaz pertama terucap ketika mendengar natijah dari teman di seberang telepon sana, berarti detik-detik tuk mengangkat kaki dari negeri kinanah kan semakin dekat sedangkan rencana, harapan, tuntutan, target begitu banyak yang belum tergapai….”. Aduhai…seorang mumtaz saja berkata demikian, apalagi kita yang JJ ini alias just jayyid hehe…

Setelah menyelesaikan S1 di Al-Azhar, banyak alumnus Al-azhar yang ingin lanjut ke jenjang pendidikan selanjutnya, begitu juga dengan senior-senior kita di atas. “Rencana setelah lulus, insya Allah saya akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi, karena sungguh lautan ilmu itu sangatlah luas, tak akan bertepi, sekali kita mereguk maka hanya rasa hauslah yang akan kita dapatkan. Doakan yaa… J”, ungkap Mas Azam. (Pastinya S2 yah, kalo loncat S3 bisa gak yah? Hehe…).

Tidak jauh berbeda dengan Mas Azam, Mbak Bangun juga memiliki niat untuk melanjutkan jenjang pendidikannya ke dirasat ‘ulya, “Banyak factor memang yang mendukung saya untuk tetap ingin melanjutkan study, diantaranya: Support dari keluarga dan kedangkalan ilmu saya terhadap Tafsir Qur’an yang memotivasi saya untuk lebih mendalaminya, dan salah satu caranya adalah dengan melanjutkan study.”

Selain melanjutkan jenjang pendidikan ke yang lebih tinggi, ada juga lho beberapa jebolan Al-azhar yang merasa siap dan mapan untuk melangsungkan akad nikah sesaat setelah mereka mendapat gelar Lc. Seperti yang kita tahu, nyunnah nikah itu menyempurnakan setengah agama. “Doakan saja, semoga menikah pada waktu dan kondisi yang tepat...”, ungkap Uni Dila yang berencana melanjutkan S2 nya di Indonesia ini.

Mas Azam juga menjawab hal yang hampir serupa ketika ditanyai planning-nya untuk menikah, “Rencana nikah dalam waktu dekat, insya Allah ada. Tapi saya tidak bisa memastikan dong, kita lihat saja nanti yaa.. Doakan saja, hehe…”. Ayo yang akhawat jangan berputus asa, mumpung Mas Azzam masih available dan belum melambaikan janur kuning hehe…(kayak Koran gossip aja). Selain menikah ternyata senior kita ini juga berkeinginan kuat untuk pulang ke tanah air dalam waktu dekat. “Rencana pulang ke Indonesia, insya Allah setelah semua target saya di Mesir ini terselesaikan. Dan itu saya prediksikan insya Allah akhir tahun ini sudah selesai. Sekali lagi mohon doanya ya.. J”(senyumnya ga nahan).

Sebagai rujukan bagi kita, Mas Azam memberikan sebuah rumusan agar setelah lulus dari Al-azhar nanti kita bisa puas dan tidak ada penyesalan, “Rumusan KPK.  KPK yang dimaksud bukan Komisi Pemberantasan Korupsi. Tapi KPK disini singkatan dari, K adalah Keahlian, P adalah Pengalaman, dan K selanjutnya adalah Keterampilan. Selama masih study di Azhar, pilihlah keahlian apa yang ingin antum kuasai. Pengalaman apa yang akan antum arungi. Dan keterampilan apa yang hendak antum miliki.” Wah, ini dia yang dinamakan ide segar, sobat Sinai bisa merancang masa depan dari sekarang kayaknya nih!

Namun yah, sayang sekali baru-baru ini muncul ke-pesimis-an beberapa kalangan atas peranan lulusan Al-azhar sendiri dalam membangun negeri, karena sejak sekian ratus tahun lamanya, telah banyak lulusan yang kembali ke kampung, namun tidak kelihatan peranannya. Uni Dila membantah hal ini, “Lulusan Al-azhar bisa memberikan kontribusi besar untuk membangun bangsa ini, contoh kongritnya dengan ilmu yang diperoleh , diharapkan dapat merubah sugesti kemunduran bangsa, tentunya dimulai dari diri sendiri sebagai uswah hasanah , dalam keluarga, kampung dan masyarakat. Sah-sah saja diantara alumni Azhar bekerja sebagai pegawai perusahaan, bank, wiraswasta, pedagang, ahli politik ,seniman dan lain sebagainya . Namun tetap berpegang dengan prinsip yang tertanam, yakni semua itu sebagai wasilah mencari redha Ilahi, amar ma'ruf nahi mungkar . “ Barangkali selama ini, niat kita yang salah, sehingga Allah tidak meredhai. Hmm…betul juga. Mari kita perbaharui niat lagi hehe..

Maraknya sekulerisme, liberalisme dan penyimpangan-penyimpangan dalam pemahaman ajaran Islam. baik di Universitas Islam, pengajian-pengajian dan forum diskusi lainnya adalah PR penting yang juga harus dipecahkan oleh alumnus Al-azhar. Setidaknya seorang azhariy bisa membantah dengan argumen dan dalil yang kuat, bukan malah sebaliknya sebagai otak pemupuk dan penyubur penyebarannya.

Satu hal yang mesti dicamkan bagi lulusan Al-azhar adalah agar mempertahankan ke-orisinil-an identitas Islam yang selama ini diajarkan oleh Al-azhar, sebagaimana yang Mbak Bangun bilang, ”Mungkin, hal pertama kali yang harus ditambatkan dibenak para alumnus al-Azhar yang akan berkiprah di Indonesia adalah menguatkan ideologi keislaman. Hal ini penting, agar tidak terjadi perubahan idenditas ketika kembali ke tanah air karena terpikat oleh materi yang berdampak pada pelegalan segala cara untuk mendapatkan kehidupan duniawi yang memadai. Betapa banyak lulusan dan sarjana muslim di Indonesia, namun sering kita lihat pikirannya agak keblinger. Ini nih yang harus kita hindari sobar Sinai! (betul, betul, betul…).

Berbeda dengan Mas Azam yang justru dengan melihat kondisi masyarakat saat ini, beliau lebih terpacu untuk ambil peran, beliau berkeyakinan kuat bahwa lulusan Al-azhar mampu memberikan yang terbaik buat umat, “Sebenarnya permasalahan utamanya adalah bukan pada kondisi masyarakat. Kalaulah saya boleh mengibaratkan para alumnus sebagai petani, dan masyarakat Indonesia sebagai tanah perkebunan. Jika sebagian tanah perkebunan itu ada yang gersang, ada yang gembur, ada yang kering, dan ada yang subur. Maka sebetulnya, semua tanah itu sangat berpotensi untuk menumbuhkan tanaman. Dan semua itu bergantung sejauh mana sang subjek yang dalam hal ini petani (kita para alumnus Azhar.red) mampu sabar dalam mengolah, dan terampil dalam berkebun.” Ngena banget Ustadz Azam!

Terakhir, Mbak Bangun memberikan tips agar kita bisa meraih prestasi seperti beliau, “Agar tidak terjadi penyesalan di akhir, perlu bagi siapapun yang sedang melakukan sesuatu untuk menuliskan target yang ingin dicapai. Target tersebut harus berimbang dengan usaha yang dilakukan, agar menghasilkan impian yang optimal. Wujud kita di Mesir adalah sebagai duta bangsa, sebuah amanah. Gunakan waktu seoptimal mungkin untuk belajar sebanyak-banyaknya ilmu yang bisa digali di seluruh penjuru negeri para anbiya ini. Ketika akan pulang ke tanah air, kita harus lebih baik dari ketika pertama kali kita menginjakkan kaki di Mesir. Dan kuatkan ibadah.” Pesan ini khusus buat sobat Sinai yang pengen mumtaz hehe…

Suhanallah yah…sesuatu banget sorotan kali ini,  tokoh-tokoh masisir yang berprestasi kita wawancarai spesial cuma buat sobat Sinai (rasain yang gak beli buletin Sinai, rugi khan? Hehe). Harapan kita  mudah-mudahan dengan ini bisa membantu menambah semangat dan harapan kita-kita yang masih duduk di bangku S1 agar lebih terpacu dalam belajar dan mengukir prestasi di Al-azhar. Nah, sudah saatnya kita merancang masa depan, mau kemanakah kita setelah S1 ini?  (belum terlambat, ayo pren berbuatlah! Sebelum janur kuning melambai, lho???).

Berikut adalah data prestasi ketiga narasumber :

1.Nama Lengkap          : Bangun Pristiwati Zahro,Lc
  TTL                   : Kediri, 10 Mei 1985
  Alamat di Indonesia   : Ds.Cendono (Dungpung), Kandat,       Kediri, Jawa Timur
  Alamat di Mesir  : Madinah al-Bu’us al-Islamiyyah
  Hobby            : Membaca, Kajian,Menulis
                

Riwayat pendidikan
  1. TK Tegalan, Kandat, Kediri
  2. SDN Tegalan I, Kandat, Kediri
  3. MtsN II, Ngronggo, Kediri
  4. Pondok Modern Darussalam Gontor Putri, Mantingan, Ngawi
  5. Institut Study Islam Darussalam (ISID)
  6. Universitas al-Azhar Kairo, Mesir

Prestasi akademis
  1. Meraih Predikat Mumtaz dari Kls. 3Int hingga 6 KMI Gontor Putri
2.              Meraih Predikat Mumtaz Bi Martabaissyarof, Universitas Al-Azhar Kairo 2011
3.              Lomba Bahasa Inggris British International (Diknas-British International
4.              Juara 1 Lomba Kolom Bahasa Inggris Wihdah 2007


Organisasi dan Prestasi
Pengalaman organisasi di Indonesia & di Mesir
1.     Ketua Organisasi Pelajar Pondok Modern Darussalam Gontor Putri (OPPM) 2003-2004
2.     Language Advisory Council 2005
3.     Staf Pengasuhan Gontor Putri 2005-2007
4.     Ketua SPA WIHDAH PPMI 2009

Aktivitas di Mesir
1.     Keputrian IKPM 2008
2.     BP Wihdah PPMI 2008
3.     Ketua SPA WIHDAH PPPMI 2009
4.     Relawan 1-4 2010
5.     Presentator dalam Kajian Salsabila Study Club
6.     Pembicara dalam Kajian Reguler WIHDAH PPMI, menyoal Mahram Haji bagi Perempuan
7.     Pembicara di IKPM menyoal Tips Mumtaz; Semua bisa Mumtaz


2.    Nama : Fadhilah is binti Isril Oemar
TTL   : Medan, 24 Oktober 1988
Riwayat pendidikan : SDN  04 KOTO TUO
                                   MTSN  BALINGKA
                                   MAKN PADANG PANJANG
                                   S1- AL-AZHAR ( HADIS – USHULUDDIN )

Prestasi :  juara 2 menulis referensi kitab turast PMIK
                Tingkat 1, 2. 3 ( jayyid jiddan)
                Tingkat 4 ( mumtaz)

Pengalaman Organisasi:
Koordinator bundo kanduang ( keputrian KMM) : 2008-2009
Koordinator bidang pendidikan PCIA ( 2009-2010)
Redaksi buletin mitra KMM ( 2009-2010)
Redaksi buletin suara aisyiyah PCIA

3. Nama                                    : Muhammad Azam Shidqi

TTL                                         : Jakarta, 23 Agustus 1988

Riwayat pendidikan        : TK Islam Terpadu Rabbi Radhiyya           (1991-1992)
                                     SD Islam Terpadu Nurul FIkri                     (1993-1999)
                                     SMP Islam Terpadu Nurul Fikri                 (1999-2002)
                                      SMU Islam Terpadu Darul Hikmah         (2002-2004)
                                      Madrasah Aliyah Husnul Khatimah        (2004-2005)
                                      D2 LIPIA, Jakarta                                            (2005-2007)
                                      S1 Al Azhar, Cairo                                          (2007-2011)



Prestasi di Al Azhar          :*Alhamdulillah jayid jidan 3 tahun berturut2, pada tahun 2009 : 81.   Pada tahun 2010 : 88,67. Pada tahun 2011 : 84,54.
                *Alhamdulillah ranking II se-angkatan mahasiswa Syari’ah untuk wafidin, 2010                                 
                                        *Alhamdulillah ranking I jurusan syari’ah se-mahasiswa Indonesia,  Asia Tenggara dan Asia, 2010                  
                                          *Alhamdulillah lulus dengan rata2 kelulusan jayid jidan : 82,14

Prestasi di luar Al Azhar :   *Runner Up Audisi Mega Film Ketika CInta Berrtasbih, 2008
                             *Peserta terbaik pada ORMABA PPMI, 2008
                             *Peserta terbaik pada Pelatihan Dasar Kepemimpinan PDK PPMI, 2008
                             *Juara III Festival Nasyid Asia Tenggara bersama Team Elfata, 2009
                          *Juara I Musabaqah Fahmil Qur’an MFQ Kab Kuningan, 2005                                                     *Juara III Pidato se-Jadebotabek Piala Akbar Tanjung, 2002
                             *Juara I Musabaqah Hifdzil Qur’an MHQ 5 juz, 2004
                             *Juara Umum II kelulusan di Husnul Khatimah, 2005
                             *Meraih predikat Mumtaz selama di LIPIA, Jakarta, 2005-2007
                                   * Juara I MHQ juz 30 dan 29, 1995
                                         *Juara harapan III lomba nasyid se-Jadebotabek               , 200
                                         *Juara I Volley, Basket, dan Futsall MFD Cairo, 20
                                         *Juara I Futsall se-Jawa Barat, piala PKS, 2007
*Juara V Marathon PORSENI FORSIKA Jadebotabek, 2002
*Ranking II selama aliyah, kecuali kelas 2 semester 2, 2002 – 2005
*Peringkat X se-Indonesia hasil seleksi DEPAG, 2006
*Lulus aliyah dengan predikat “mumtaz”, 2005

Pengalaman Organisasi :              

·         Staff Dept Pendidikan dan Seni Ikatan Pelajar Darul Hikmah Ikhwan ( IPDHI ), 2002 - 2003

·         Calon presiden santri Darul Hikmah, 2003

·         Ketua Dept Pendidikan dan Seni Ikatan Pelajar Darul Hikmah Ikhwan ( IPDHI ), 2003 - 2004

·         Coordinator wilayah Depok FOSPEK - HK ( Forum Silaturahim Pelajar Jakarta dan Sekitarnya – Husnul Khatimah ), 2004 - 2005

·         Staff kaderisasi Lembaga Kajian Islam (LKI Al Fatih) LIPIA Jakarta, 2005 - 2006
·         Sekretaris umum Lembaga Kajian Islam (LKI Al Fatih) LIPIA Jakarta, 2006 - 2007
·         Ketua Marhalah Amru bin Ash, angkatan Departemen Agama, 2007 - 2008
·         Coordinator sie acara sidang Laporan Kerja Semester MPA PPMI Mesir, 2008
·         Redaktur buletin Al Husna Mesir, 2009 – 2010
·         Konsultan Dept Pendidikan Ikatan Silaturahim Alumni Husnul Khatimah Cabang Cairo, 2010 - 2011
·         Wakil Ketua Panitia Pengawas Pemilu PPMI Mesir, 2010
·         Ketua Majelis Permusyawaratan Anggota ( MPA PPMI Mesir ), 2010 - 2011


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Site Owner

Foto Saya
Hussein, Cairo, Egypt
interest n honest, like humour n little humouris innocent...dan quitest..righteous,...to the point...no courtesy ...,,,bored...sometime like alone and i like tobe alone,( i dont know why),,,melankolic,,n romantic....occasionally emotional.. humble, easy going, ...(nice tobe invited by someone to go to somewhere) , also a traveller who's dream to colonize the world...at least the conqueror countries...i have to go there...yeah...God willing .,,fed up when the troubles come,...education absolutely no.1 and followed by love..hahaha kidding...i have never dated...n anti-dating....my motto is "my first girlfriend is my lovely wife...someday" hehehe....God willing.... someone said that i am bad-tempered, when my angry comes, my eyes become out ...hahaha...( joke) ....next...i hate foods wich are contain chemical substances, i am sistematically person ......but dont know how to practice ...hahaha... wanna be succesman in this world ...and the day after... God willing... ups.....i am faithfull man...oncetime i fall in love, for me its gonna be difficult to forget it ...

Renungan

Allah adalah satu-satunya yang paling berhak untuk kau jadikan tempat berharap.

Manusia yang hebat tidak akan mengeluh sebelum ia sampai pada tujuan.


Cinta adalah ketika seorang Ibu merawat anak-anaknya sendirian tanpa keluhan.


Wanita sholeha tidak akan menjajakan hatinya pada setiap lelaki dengan gratis.



Followers

Popular Posts



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Youth of a Moslem - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger