Namun ada yang aneh, tampak asing dan membuat semua mata tertuju padanya. Ada seorang wanita berkerudung putih panjang hingga lututnya dengan menggunakan kebaya tengah berdiri di tengah hujan yang amat deras. Sepertinya ia baru keluar dari boutique pakaian wanita muslimah. Wanita itu tampak sembringah dengan keadaanya. Pakaiannya yang basah tak dihiraukannya. Hingga ia mengeluarkan handphone dari tas biru yang tampak mencolok itu.
"waalaikum salam... iya? alhamdulillah. terima kasih. aku tunggu."
Tak berapa lama, sebuah sedan mewah mendekati gadis itu. Tampak keluar seorang pemuda dengan kemeja dan pakaian formal menuju ke arah gadis tersebut. Dengan sigap ia membentangkan payung untuk sang gadis. mereka pun masuk ke dalam mobil.
Udara panas yang terasa mengikat pori-pori membuat Syira merasa tidak nyaman. Ibrahim pun menghidupkan Ac mobil tersebut. " Kenapa mas telat?"
"Aku minta maaf. Tadi aku mendapat masalah. Aku gak sengaja telah menabrak seorang ibu waktu aku mau keluar parkir dari rumah Om Hartono tadi. Aku benar-benar gak tau Ibu itu ada di belakang mobil aku. Dia tiba-tiba datang dan kebetulan mobil lagi mundur, terjadilah...
tapi aku udah bawa beliau ke RS, untung beliau gak kenapa-kenapa. Nah, setelah itu aku antar beliau ke rumahnya", jelas Ibrahim dengan panjang lebar.
"hmmm...begitu. iya mas, aku paham", Syira tersenyum simpul pada pemuda itu, dia sama sekali tidak memandangnya. Dia malu dan benar-benar canggung untuk berbicara. Inipun baru pertama kali mereka berdua saja.
Tak lama kemudian mereka sampai di sebuah masjid.
Masjid yang sangat sederhana. Di dalamnya para majlis undangan sudah menunggu lebih dari dua jam.
Ibu Syira sangat khawatir. Kalau-kalau acara ini kembali batal seperti beberapa tahun yang lalu.
Mobil diparkir.
Pasangan inipun keluar dari mobil mewah tersebut.
Disambut oleh para tamu undangan.
"Syira sayang kamu baik-baik aja kan?" tanya Ummi Hani dengan nada khawatir.
"Alhamdulillah Ummi, Syira gak apa-apa kok, kita langsung saja Ummi...Mereka sudah menunggu lama dari tadi"
"Ummi maaf...Ibra akan jelaskan nanti semuanya sama Ummi setelah kita selesai", sambung Ibrahim.
Ummi mengagguk sambil tersenyum.
Ibrahimpun dan Syira langsung mengambil tempat di depan dekat mimbar itu telah disediakan.
Duduk di samping Syira orang tua Ibrahim yang sudah menunggu begitu lama . Sedangkan di samping Ibrahim ada Ibu Syira.
"bismillahirrahmaanirrahim
"Qobiltu nikaahaha wa tazwiijaha Syira Ilmi binti Farid Anwar bimlmahril mazkur naqdam"
Para tamu undangan menyauti akad itu dengan sah.
"Barakallahu lakuma wa baa raka alaikuma wa jamaa bainakuma fii khaiir, amin ya rabbal alamin"
Penghulu mendoakan pengantin baru ini. Ibrahim mengulurkan tangannya kepada Syira, Syirapun menyambutnya dengan mencium tangan suami yang telah lama ia idam-idamkan.
tersirat dari wajah Syira sebuah kebahagiaan yang sangat besar dan kebahagiaan itupun tak luput dari Ibrahim. Senyum lepasnya tak henti-henti memancarkan aura kebahagiaan yang mendalam.
Tiba-tiba handphone Syira berbunyi. Sebuah sms masuk. Kemudian ia membukanya.
Betapa terkejutnya Syira ketik membaca isi sms tersebut.
Ada yang ia sembunyikan.
Bersambung*
thx infonya sangat membantu
BalasHapusGAMIS MURAH