Wakaf-wakaf Muslimin dan tempat suci kaum Muslimin tidak selamat atas penistaan Yahudi Zionis. Palestina penuh dengan tempat suci dan tanah-tanah wakaf untuk kaum Muslimin dan bagian yang besar dari wakaf-wakaf tersebut mencapai 680.000 dunam atau 6,25 % dari luas Palestina. Menyamai 1% tanah pertanian, dan di Palestina terdapat 340 desa diwakafkan sebagian atau seluruhnya, seperti desa Boren, Bait Furik, Syatho, dan Sa’sa’.
Masjid-masjid kaum Muslimin tidak selamat dan kuburan-kuburan mereka, dan peninggalan-peninggalan mereka.
Mereka menjadikan Masjid Ibrahimiy di Khalil sebagai gereja dan kuil Yahudi, dan Yahudi menguasai tembok barat Masjid A-aqsho “Tembok Buraq” yang mereka namai dg Tembok Ratapan,
dan merubah Masjid Zohir di Yabris yang dibangun 700 tahun yang lalu menjadi sebuah restoran,
dan masjid yg paling tekenal di Yafa “Masjid Sa’sa’ ”mereka rubah menjadi lapangan untuk Yahudi dari Bulgaria,
dan juga merubah Masjid Qaisariyah menjadi bar dan diskotik, dan menggunakan Masjid Shogir di Hifa tempat pelacuran,
dan sekitar Masjid Shofad menjadi museum dan mereka menghancurkan Masjid Imam Al-husein dan makamnya di Asqalan, dan menjadikannya RS Yahudi. Dan masih banyak masjid-masjid lainnya yang mereka hancurkan.
Dan yahudi tidak sedikitpun memelihara kehormatan kuburan Muslimin,
di Al-quds mereka bangun hotel dan dibuka jalan di atas kuburan tersebut dan menjadikannya taman umum,
pemakaman Yazur dekat Yafa pun dihancurkan, sebagaimana merubah Makam Syaikh Mu’nas dekatYafa menjadi tempat kerja dan pabrik2, dan dibangunnya Universitas Tel Aviv. Adapun kuburan Istiqlal di Hifa telah dihancurkan dan dikeluarkan isi dari 3000 kuburan dan mendirikan hotel wisatawan di atasnya. Dan mereka mengeluarkan pula jasad Fatimah binti Husein bin Ali bin Abi Tholib di desa Bani Na’im dekat Khalil, dg hujjah mencari sisa-sisa peninggalan mereka, sebagaimana mencoba untuk mengeluarkan kuburan Syaikh Izzuddin Al-qossam symbol jihad tanah air bangsa Palestina abad 20.
Dan ini semua hanyalah sebagian dari kemungkaran Yahudi di tanah Palestina.
Al-quds dan kondisinya sekarang
Yahudi telah menguasai Al-quds Barat dalam perang 1948, menyamai 84,1 % dari keseluruhan Al- quds) dan mendirikan perumahan Yahudi di atasnya seperti desa Lafta yang dibangun di atasnya Parlemen Israel “Alkanist” dan sejumlah kementerian, dan desa Ain Karim dan Der Yasin, dan Malihah dll.
Thn 1967 Entitas Zionis menyempurnakan penguasaan Al-quds Timur, yang dihitung sebagai bagian dari Tepi Barat, yang terletak padanya Masjid Aqsho,
dan pada 27 November 1967 disatukanlah 2 bagian Al-quds ini dalam pemerintahan Israel, dan diumumkan secara resmi 30 Juli 1980 bahwa Al-quds adalah ibukota abadi Entitas Israel.
Inilah yang menjadi incaran mereka sejak lama, sebagaimana perkataan hertzel 50 tahun yang lalu : “ jika kita berhasil mendapatkan Al-quds, dan saya masih hidup dan mampu mengerjakan tugas saya, maka aku akan menghilangkan segala sesuatu yang tdak suci bagi Yahudi, dan akan aku bakar seluruh peninggalan di atasnya selam berabad-abad itu”.
Dan pelopor Entitas Israel dan orang pertama yg menjadi perdana menteri David ibn Juryun mengatakan : “tidak ada maknanya Israel tanpa Al-quds, dan tidak ada artinya Al-quds tanpa Haikal”.
Dan Entitas Israel berusaha memperluas wilayah Al-quds secara bertahap, maka meluaslah timur Al-quds dari 6,5 km2 tahun 1967 sampai 123 km2 tahun 1990,
adapun garis Al-quds Kubra mencakup 840 km2 sekitar 15 % dari Tepi Barat. Di timur Al-quds juga didirikan 11 perumahan yaahudi sekitar Madinah Qodimah yang mengelilingi Masjid Al-aqsho, dihuni 190.000 Yahudi. Sebagaimana membuat di sekitar Al-quds 17 bangunan Yahudi dalam usaha mereka untuk memotong Al-quds dari Islam, dan mereka juga memotong jalan bagi bangsa Palestina yg ingin mengunjungi Al-quds.
Al-quds telah dihuni (Barat dan Timur) 650.000 jiwa sesuai sensus thn 2000 diantara mereka 450.000 orang Yahudi, dan 200.000 Arab, semua Arab rata-rata menghuni Timur Al-quds,
dan salah satu siasat penaklukan mereka maka Entitas Zionis pun menguasai 86 % Al- quds, dan tersisa bagi Palestina 4 % saja, dan 1 % dilarang bagi bangsa Arab menggunakannya , yg mana pada awalnya Palestina memiliki hak 9 % Al-quds pada awal penguasaaan Inggris 1918.
Adapun Haram Al-quds “ Masjid Al-aqsho “ telah dimulai pengrusakan kaum yahudi terhadap masjid Al- aqsho sejak puluhan tahun abad 20, Yahudi memfokuskan dalam awal rencana mereka untuk menguasai dinding barat Masjid Al-aqsho “Dinding Buraq” dan sekarang dinamai dg Dinding Ratapan, dan wilayah dan dinding disekitarnya asalnya adalah wakaf kaum Muslimin dan itu diketahui dan diakui oleh pihak Tahqiq Dauliyah. Tapi setelah berlalunya penguasaan Yahudi tehadap Al-quds Timur, mereka menghancurkan Hayyul Magharibah diganti dg Dinding Gharbiy untuk Masjid Al-aqsho (Hait Buraq atau yg mereka sebut dengan dinding ratapan itu) dan itu adalah komplek yg dihuni 135 rumah dan 2 masjid, dan dihancurkanlah hingga menjadi lapangan yang digunakan Yahudi untuk ibadah mereka, dan Yahudi juga telah memulai menggali dibawah bangunan masjid Al-aqsho dan wilayah sekitarnya difokuskan di wilayah barat dan selatan masjid, untuk mendapatkan dalil tentang keberadaan Haikal mereka.
Tapi yang mereka dapatkan hanyalah peninggalan Islamiyah .
Sejak tahun 1967 hingga 2000 telah dilakukan penggalian dengan 10 tahapan, yang diakhiri dengan penghancuran tapi dengan secara perlahan-lahan,
Pada tgl 14-20 Juni mereka mengusir penduduk Islam dari sana, mereka juga menggunakan alat kimia dalam mennghancurkan QubahSahkra, dan menjadikan Al-aqsho akan runtuh seketika ada gempa kecil saja.
Dan yg paling nyata adalah upaya pembakaran Masjid Al-aqsho 21 Agustus 1969 yg bertanggung jawab padanya Nasrani Ortodok Denis Maykel Rohan . Juga ada upaya membakar mimbar besar yg dibangun Nuruddin Zanki, yang diletakkan oleh Salahuddin Al-ayyubi setelah penaklukan Al-aqsho dari pasukan Salib th 1187 M. Dan Yahudi telah mengarang cerita bahwa Rohan gila hingga ia tidak dihukum,
Dan diadakan lah Muktamar Islam sebulan setelah ini, untuk menjaga Al-aqsho dari upaya penghnacuran namun sia-sia,
Pada 30 Januari 1976 mengikrarkan salah satu Mahkamah Israel atas hak Yahudi berdoa di ruangan Masjid Al-aqsho di waktu kapanpun di siang hari,
dan awal May 1980 terbukalah usaha mereka menghancurkan Al-aqsho sewaktu didapatkan di dekat Masjid Al-aqsho lebih dari 1000 kg unsure TNT dan bulan april 1982 seorang serdadu Israel bernamaa Jodman membakar penjaga gerbang, dan tergopoh2 menuju Qubbah Sakhro untuk membakarnya dan akhirnya menimpa jamaah yang sedang sholat, sebagaimana jg dilakukan serdadu Matmar Kazon dalam membakar lewat atap masjid yang menimpa sekitar 100 muslim .
Dan juga terjadi peristiwa penghancuran lainnya 20 april 1982, dan terulang lagi Januari, Agustus, dan Desember 1984, dan 17 Oktober 1989 diletakkan dasar peletakan batu Haikal ketiga dekat tempat masuk Masjid Al-aqsho.
Dan rakyat Palestina menentang hal ini habis-habisan , sebagaimana terjadi tgl 8 Oktober 1990 dengan syahidnya 34 orang dan 115 luka-luka dalam melawan Yahudi yg mencoba meletakkan dasar Haikal di dalam Masjid Al-asho, sebagaimana terjadi 25-27 September 1996 Yahudi membuka Nafaq di bawah dinding barat Masjid Al-aqsho, yg mensyahidkan 62 palestina dan 1600 luka-luka, dan dari pihak Israel dilaporkan 14 serdadu tewas 50 luka-luka .
Dan telah dilakukan berbagi macam kesepakatan Negara--negara dan PBB bersama Dewan Keamanan PBB dengan menentang Entitas Israel di Al-quds Timur, namun
itu hanyalah sebuah trik dan permainan saja.
Dewan Keamanan PBB 30 Juli 1980 pun telah melakukan kesepakatan sepihak bahwa Al-quds adalah milik Entitas Israel.
0 komentar:
Posting Komentar