Akhirnya tibalah bus di terminal pemberhentian terakhir. Di dalam terminal yang kumuh itu, ada seorang pemuda berambut ikal yang tengah asik membaca al-quran di sela-sela penantian bus. Ia memakai baju koko lengkap dengan celana dasar dan peci khas pak haji dari Makkah.
Begitu bus ini datang semua orang berebut menaiki bus. Ada seorang gadis yang kakinya terinjak oleh pemuda tadi. Dia begitu marah pada pemuda itu. Entah apa penyebabnya sehingga dia seperti orang kesurupan memaki sang pemuda. Namun sang pemuda hanya bisa meminta maaf dan meminta maaf, karena memang ia tidak sengaja menginjak kaki sang gadis.
Sang pemuda akhirnya berlalu meninggalkan celotehan sang gadis. Sang pemuda akhirnya naik ke atas bus dan melemparkan pandangan ke sekeliling ruangan di dalam bus, dengan niat mencari tempat duduk.
sebuah kursi kosong di bagian belakang tersisa. Ia pun akhirnya duduk di sana.
Bus pun berangkat meninggalkan terminal.
Tidak cukup lima menit, seorang ibu tua renta naik k dalam bus. Melihat ibu tua itu, sang pemuda tidak tega, ia teringat akan ibunya di kampung halaman. Dengan rela akhirnya sang pemuda memberikan kursi yang ia tumpangi tadi kepada Ibu tua tersebut.
Sambil melewati jalan-jalan kota itu, sang pemuda selalu menyempatkan membaca Alquran dalam kedaan berdiri.
Tidak terasa mungkin sudah sampai dua juz ia membaca alquran dalam waktu tiga jam semenjak di terminal tadi. Seorang bapak tua yang berbadan besar tiba-tiba berjalan menyeruduk sang pemuda. Kakinya terinjak, Alquran itu pun terjatuh dari genggaman sang pemuda. Namun sang bapak tidak hirau. Ia berlalu dengan cuek meninggalkan sang pemuda ke arah depan bus.
Sang pemuda pun akhirnya hanya bisa mengurut dadanya sambil mengambil mushaf alquran yang terjatuh.
Tidak lama kemudian, dari arah depan bus ada seseorang yang ingin turun. Itu artinya dia berkesempatan untuk kembali duduk melanjutkan bacaan alqurannya.Namun ternyata di sebelah sang pemuda ada seorang wanita yang tengah berdiri sambil menggendong anaknya. Hati sang pemuda bergeming, ia teringat akan saudaranya yang tengah mempunyai anak bayi seperti halnya orang itu. Kemudian dia mempersilahkan wanita itu duduk di bangku tersebut.
Tak terasa beberapa menit kemudian sang pemuda sampai di tujuan.
Ia turun dari bus dengan harapan yang amat besar. Menepati sebuah janji.
Ia taruh qurannya di dalam tas sandangnya. Tidak sabar dia menanti kehadiran orang yang ia jemput jauh-jauh. Sekitar setengah jam menunggu, tiba-tiba handphonenya bergetar.
ternyata ada sebuah sms yang masuk. Isinya:
" Salam...afwan ana tak bisa datang. ada urusan yang lebih penting yang harus ana selesaikan. kapan-kapan saja lagi ya. ntar ana kabari lagi. skali lagi afwan."
Hati sang pemuda tak bergeming. Ada raut kekecewaan di wajahnya. Karena banyak hal yang telah ia korbankan demi hari itu.
Ia teringat akan perkataan Allah Taala :
"....boleh jadi apa yang kamu benci itu adalah baik bagi kamu,
dan boleh jadi apa yang kamu cintai itu adalah buruk bagi kamu,
Allah Maha Mengetahui dan kamu tidak mengetahui apa-apa".
dengan rasa kecewa, sang pemuda akhirnya pulang.
(is written by : Muhammad Zakaria Darlin)
--------------------------
--------------------------
* jujur itu pahit
jujur itu tidak selalu membawa keuntungan
jujur terkadang membawa kesengsaraan
ada banyak orang yang hebat, tapi bukanlah seorang yang jujur
jujur adalah kadar keikhlasan yang tidak ada timbangannya
dan jujur adalah seutas tali panjang yang harus dititi oleh setiap manusia
apakah dia sampai pada tujuan berupa "kepercayaan dari orang lain"
ataukah mendapat cap " sebagai seorang yang tidak bisa dipercaya"
jangan pernah menanamkan perjanjian yang tidak ada realisasinya...
jadilah seorang yang jujur pada diri sendiri... jujur pada orang lain...
karena dengan jujur lah Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul
karena jujurlah Yusuf menjadi seorang Raja
dan kerana kebohonganlah Syaithan diusir dari Syurga...
--------------------------
--------------------------
mantap!!!
BalasHapus