Home » , , » Laporan Khusus ; “Demonstrasi Menentang Pemerintahan Mubarak” Langsung Dari Masjid Al-Azhar, Darrasah

Laporan Khusus ; “Demonstrasi Menentang Pemerintahan Mubarak” Langsung Dari Masjid Al-Azhar, Darrasah

Written By MZD's on Kamis, 21 April 2011 | 01.14


Aksi para pemuda Mesir menentang rezim pemerintahan Husni Mubarak yang telah berkuasa semenjak 30 tahun lalu, telah dimulai semenjak selasa (25/1). Aksi yang dilakukan menjelang Pemilu Presiden ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Jum’at (28/1), yang mereka sebut sebagai “Jum’at Kemarahan” yang dilaksanakan dengan demonstrasi besar-besaran serempak di beberapa titik pusat kota, seperti Tahrir Sq, Syubra, Tajammu Khomis, Masr al-Qadimah, Darrasah, dan beberapa daerah di luar Cairo seperti Provinsi Suez, Mansurah dan Alexandria.

Dilaporkan semenjak Selasa (25/1) beberapa jejaring social terkenal seperti Twitter dan Facebook telah diblokir oleh pemerintah dalam beberapa jam. Hal ini dikarenakan kelompok oposisi yang menamakan dirinya Sixth April of Youth di Facebook itu menyebarkan pesan agar seluruh elemen masyarakat Mesir turun ke jalan bersama berdemonstrasi pada “Jum’at Kemarahan” . Mereka berkoordinasi melalui  situs jejaring social tersebut sehingga membuat pemerintah naik darah dan akhirnya memblokir situs cetusan Mark Zuckerberg tersebut. Dan mulai hari Kamis (27/1) sekitar pukul 18.30, Twitter dan Facebook telah diblokir secara resmi dan tidak dapat diakses melalui PC. Namun masyarakat mengklaim bahwa situs tersebut masih bisa dibuka melalui ponsel. Sementara itu, beberapa pihak mengklaim masih bisa membuka situs rancangan Yahudi tersebut dengan menggunakan proxi Russia via mozilla firefox melalui PC.

Hingga kemudian tepat pukul 00.00 menjelang Jum’at dini hari (28/1), seluruh akses jaringan internet resmi dimatikan oleh pemerintah. Tidak ada satu situs apapun yang bisa diakses. Hal ini dapat dipastikan sebagai bentuk ketakutan rezim pemerintahan akan serangan masyarakat Mesir yang diperkirakan dapat mengguncang posisi terkuat di Negara yang dijuluki Ummuddunya (Ibu Dunia) tersebut, sebagaimana yang telah terjadi pada Presiden Tunisia, Ben Ali beberapa waktu yang lalu. Sementara itu menjelang pagi setelah subuh, akses internet melalui ponsel mulai dimatikan sehingga menyebabkan masyarakat Mesir putus hubungan dengan dunia luar, dan tidak ada akses informasi yang dapat didapatkan dari dan di luar Mesir melalui dunia maya.

Menjelang pelaksanaan sholat Jum’at, pemerintah berinisiatif untuk mematikan jalur telekomunikasi melalui ponsel maupun telepon rumah. Tidak ada jaringan telepon yang dapat dijangkau oleh kartu bayar prabayar apapun. Untuk beberapa saat, Mesir menjadi seperti “hutan larangan” yang tidak boleh dimasuki oleh apa dan siapapun. Tidak ada informasi yang dapat diakses mengenai dunia luar oleh masyarakat Mesir. Dengan demikian dapat dipastikan hanya media elektronik televisi dan radio yang bisa diakses untuk mendapatkan informasi kekacauan yang terjadi dalam negeri “seribu menara” tersebut.

Beberapa pihak pun telah memperingatkan pada mahasiswa asing agar tidak melaksanakan sholat Jum’at di dalam Masjid Al-azhar pada “Jum’at Kemarahan” ini. Terbukti dengan beberapa mahasiswa asing yang mencoba untuk melaksanakan sholat Jun’at di Masjid Al-Azhar, namun kemudian tidak dipebolehkan oleh polisi yang telah siaga semejak pagi di depan pintu utama masjid. Dalam khutbah seorang Khatib sholat Jum’at di luar Al-Azhar memperingatkan umat untuk mengamalkan “al-amr bil ma’ruf wan nahy ‘anil munkar”, yang ditafsirkannya sebagai revolusi dengan ma’ruf, bukan dengan kekerasan seperti yang tengah terjadi sekarang. Segala sesuatu nampaknya telah diatur oleh pemerintahan, dan tidak ada yang berani menentang kezholiman rezim Husni Mubarak yang menyebabkan rakyat menjadi bisu selama lebih dari seperempat abad itu.

Seusai sholat Jum’at, warga masih tetap menjalankan aktivitas masing-masing. Toko-toko dan pusat kebutuhan harian masyarakat masih buka. Namun nampak dengan jelas kecemasan di wajah masyarakat yang notabene nya “takut” untuk menentang rezim pemerintahan Mubarak.

Jalan utama depan RS Hussein, Universitas Al-Azhar, Masid Al-Azhar dan Masjid Hussein, dari dan menuju Atabah pun telah diblok dan dijaga ketat oleh polisi dan pasukan keamanan berseragam hitam yang didatangkan beberapa kompi dalam bersiap dengan rompi anti peluru, helm, tongkat pemukul dan perisai pelindung. Mereka berbaris mengepung jalanan utama Darrasah tepat dari depan Rumah Sakit Hussein. Dan sebagian kompi pasukan keamanan lengkap dengan perlengkapan mereka tengah mengepung masjid Al-Azhar tepat di depan dua gerbang utama di depan dan samping masjid Al-azhar. Dapat dipastikan ratusan pemuda anti pemerintahan tengah berada di dalam masjid berdemonstrasi agar Husni Mubarak secepatnya turun dari posisinya sebagai Presiden Republik Arab Mesir.

Sementara di depan Hussein, yang biasanya dijadikan tempat wisata turis internasional, pada saat ini tengah dikosongkan dari turis yang biasanya memadati lokasi wisata ini. Tidak ada satu bus wisatawan pun yang parkir di depan komplek Masjid Hussein. Di dalam Masjid Hussein sendiri, aktifitas Sufiyah seperti biasanya masih dilakukan oleh pengikutnya, yang diwarnai protes kecil yang terjadi beberapa saat setelah sholat jum’at dilakukan, namun protes ini tidak berlangsung lama.

Keadaan genting yang menyudutkan rakyat maupun Presiden Mesir ini membuat keamanan di Negara ini tidak stabil. Polisi dan intel (Mabahits) bertebaran di jalanan, dan tidak menutup kemungkinan mereka salah tangkap sehingga menyebabkan keamanan warga asing terkhusus mahasiswa asing di Mesir ini secara tidak langsung ikut terancam.
Sementara itu tidak ada satupun stasiun TV maupun radio lokal yang berani dengan terang-terangan menentang sikap pemerintahan, sehingga membuat pergerakan saudara mereka yang berjuang demi kemerdekaan berbicara dan berpendapat tersendat dan terhalang oleh egoisme rezim pemerintahan yang berkuasa. Isu “kesatuan umat” dan menjaga keamanan Negara dan umat dijadikan alibi dalam membela Mubarak.

Menjelang malam harga barang kebutuhan merangkak naik, sebagai imbas jatuhnya mata uang Pound Mesir terhadap Dollar Amerika. Menurut kabar beberapa mahasiswa, hingga malam itu satu dollar mencapai 6,5 pound yang melonjak naik dari angka stabil 5,8 pound. Selepas maghrib tampak masyarakat turun ke jalan dengan panik memborong barang kebutuhan yang tidak menutup kemungkinan akan menjadi langka dalam beberapa hari ke depan.

Sepanjang hari Jum’at (28/1), akses internet dan telepon keseluruhannya masih diblokir oleh pemerintahan Mesir. Berkisar pukul 20.00 malam, tepat setelah shalat Isya dilaksanakan terdengar suara gemuruh tembakan senjata api dari arah Hussein, depan kampus Al-Azhar hingga Atabah. dan diiringi oleh sebuah ledakan agak besar seperti letusan bom pada pukul 22.17, tidak diketahui darimana asalnya. Kantor pos polisi dan mobil menjadi sasaran para demonstran. Mereka mulai membakar fasilitas keamanan. Teriakan para demonstran terdegar hingga ke daerah belakang Gamaleyah, menandakan dahsyatnya aksi demo yang sepertinya benar-benar menuju puncaknya. Sementara itu beberapa helicopter tampak mengelilingi daerah yang terdengar bergemuruh tembakan senjata api. Keadaan pada saat itu sangat panic, dan membuat warga ketakutan hingga tidak satupun diantara sipil yang berani keluar walau hanya untuk sekedar mengintip. Bunyi senjata api yang terdengar berkali-kali tersebut terdengar jelas hingga pukul 04.00 Sabtu dini hari. Dan menjelang pagi perlahan-lahan bunyi letusan senjata api mulai menghilang.

Sampai menjelang pagi akses jaringan telepon dan internet masih diblokir. Helicopter patroli masih berterbangan di atas rumah setiap warga Darrasah. Hingga Sabtu sekitar pukul 10.00 pagi barulah jaringan telepon Vodafone kembali aktif seperti semula. Menyusul Jaringan Etisalat pukul 11.00  Namun akses internet masih tetap diblokir pemerintah.

Sementara itu Presiden Mesir Husni Mubarak, telah mengeluarkan edaran resmi Jum’at (28/1) kepada rakyat Mesir agar tidak keluar pada malam hari mulai pukul 6 malam sampai 7 pagi, untuk batas waktu yang tidak ditentukan. Beberapa kekeluargaan kemahasiswaan Indonesia di Mesir pun telah mengeluarkan surat edaran yang berisi peringatan agar tidak meninggalkan rumah pada malam hari karena kondisi keamanan yang amat tidak stabil. Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau (KMM) adalah salah satu kekeluargaan yang cepat tanggap atas kondisi Mesir yang tidak kondusif. Sabtu pagi ketua KMM Alnofiandri Dinar, Lc telah mengunjungi rumah setiap warga KMM di Mesir mengantarkan surat edaran peringatan tersebut secara langsung, mengingat terputusnya jalur komunikasi udara maupun dunia maya semenjak satu hari belakangan.

Sabtu pagi, jalan utama Hussein dipenuhi oleh sampah hitam. Debu panggangan dan pecahan kaca para demonstran semalam memenuhi sepanjang jalan depan Masjid Hussein. Mabahist (polisi intel) berkeliaran di sepanjang jalan. Hingga pukul 11.54 toko-toko masih tutup. Tidak terdapat seorang turis pun di daerah kejadian. Sementara itu, beberapa jenazah dibawa masuk ke dalam masjid Al-Azhar untuk dishalatkan zhuhur nanti. Hingga saat ini belum ada kepastian berapa korban meninggal maupun luka-luka akibat demonstrasi besar-besaran Jum’at malam (28/1).

Hingga Sabtu malam, letusan senjata api masih terdengar dari arah Hussein dan Atabah, walaupun tidak intens seperti Jum’at malam. Pasukan keamanan dari kepolisian mulai mensweeping jalan kecil dan gang sekitar Hussein. Keadaan mulai tidak terkendali, karena beberapa pihak turun ke jalan menggunakan pisau dan benda tajam termasuk anjing pemburu. Hingga sabtu malam jaringan internet masih terputus.

Minggu (30/1) sekitar pukul 15.45 sore, dua pesawat tempur terbang melintasi daerah Darrasah-Atabah. Pesawat tersebut terbang rendah di atas pemukiman penduduk hingga membuat resah karena bisingnya suara pesawat. Pesawat mengelilingi daerah itu sekitar setengah  jam. Jikalau dilihat secara kasat mata, nampaknya ini adalah salah satu strategi Mubarak untuk menakut-nakuti rakyat yang merencanakan aksi demonstrasi dan pengrusakan dalam beberapa hari terakhir.

Sekitar pukul 14.00 hari Senin (31/1), informasi mengenai evakuasi mahasiswa dan seluruh masyarakat Indonesia di Mesir melalui udara mulai santer beredar. Kepulangan diperkirakan dimulai malam ini dengan memprioritaskan wanita dan anak-anak. Berita ini sudah dapat dipastikan keakuratannya, namun belum diketahui kapan dan bagaimana proses pemulangan lebih tepatnya lagi.

Sampai hari Selasa (1/2), belum ada informasi yang jelas dari pihak berwenang seperti KBRI ataupun konsuler tentang kepastian keberangkatan mahasiswa. Sedangkan untuk WNI perempuan dan anak-anak telah diberangkatkan terlebih dahulu sekitar 411 orang , menyusul sisanya dan para mahasiswi Mesir yang akan diberangkatkan Kamis (3/2). Jaringan internet baru kembali diaktifkan oleh pemerintah Mesir pada hari Rabu (2/2) sekitar pukul 12.00 siang.



Berikut adalah beberapa gambar yang sempat diambil pada Sabtu pagi seusai kejadian. Banyaknya polisi intel di tempat kejadian menyebabkan sedikit kesulitan dalam mengambil foto.



Kantor polisi di samping Masjid Hussein dibakar massa :








Daerah wisata di sekitar komplek Masjid Hussein mendadak sepi :





 



Puing-puing bekas pos polisi yang dibakar massa :



 Pesawat tempur yang terbang rendah di pemukiman penduduk Hussein.








Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Site Owner

Foto Saya
Hussein, Cairo, Egypt
interest n honest, like humour n little humouris innocent...dan quitest..righteous,...to the point...no courtesy ...,,,bored...sometime like alone and i like tobe alone,( i dont know why),,,melankolic,,n romantic....occasionally emotional.. humble, easy going, ...(nice tobe invited by someone to go to somewhere) , also a traveller who's dream to colonize the world...at least the conqueror countries...i have to go there...yeah...God willing .,,fed up when the troubles come,...education absolutely no.1 and followed by love..hahaha kidding...i have never dated...n anti-dating....my motto is "my first girlfriend is my lovely wife...someday" hehehe....God willing.... someone said that i am bad-tempered, when my angry comes, my eyes become out ...hahaha...( joke) ....next...i hate foods wich are contain chemical substances, i am sistematically person ......but dont know how to practice ...hahaha... wanna be succesman in this world ...and the day after... God willing... ups.....i am faithfull man...oncetime i fall in love, for me its gonna be difficult to forget it ...

Renungan

Allah adalah satu-satunya yang paling berhak untuk kau jadikan tempat berharap.

Manusia yang hebat tidak akan mengeluh sebelum ia sampai pada tujuan.


Cinta adalah ketika seorang Ibu merawat anak-anaknya sendirian tanpa keluhan.


Wanita sholeha tidak akan menjajakan hatinya pada setiap lelaki dengan gratis.



Followers

Popular Posts



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Youth of a Moslem - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger