Home » » Untuk Syu’un Thullab : Alangkah lucunya negeri kakek Fir’aun

Untuk Syu’un Thullab : Alangkah lucunya negeri kakek Fir’aun

Written By MZD's on Senin, 04 Oktober 2010 | 13.42




Matahari menyengat hingga menembus pori-pori, kulit terbakar hingga memerah dan perih sekujur kulit yang kering. Kepala pun serasa mau pecah melihat tumpukan sampah di sana sini. Sekumpulan orang yang ingin membayar rusum (uang daftar ulang). Ada seorang kakek botak sedang mencari data-data mahasiswa dan mencocokkannya dengan partnernya yang bertopi hitam itu. Agaknya orang ini tidak punya tata karma, karena panggilan yang ditujukan kepadanya selalu diabaikan. Teriakan demi teriakan dilalaikan seperti tidak terjadi apa-apa.



Kakek itu sibuk dengan hitung-hitungan ala Mesir nya yang serba manual. Ada sebanyak ribuan mahasiswa yang diurus, tentu akan sangat merepotkan bila tanpa system komputerisasi yang memudahkan administrasi perkuliahan. Sudah hampir dua jam saya bertumpu di dua tiang kaki saya yang terbilang cukup kokoh ini. Namun belum ada tanda-tanda beliau yang terhormat akan melepaskan buku catatan ke mahasiswaan yang sedang digubrisnya. Tiga orang wafidin (mahasiswa asing) asal Indonesia, Afrika, dan Malaysia sedang bertengger di depan jendela menanti keramahan si kakek tua itu



Mereka tepat berdiri di depan saya. Kutukan demi kutukan menyeruak di dalam hati yang sedang kepanasan ini. Paling tidak seharusnya dia menjawab panggilan dan bersikaplah agak ramah terhadap mahasiswa Al-azhar yang sudah bersikap amat sangat sabar.



Sudah seharusnya Jami’ah (universitas) sekaliber Al-Azhar adalah tempat ekslusif para pencari Tuhan yang mesti dilayani dengan adab islamiy yang terkenal dengan keramahannya. Namun malang dikata, para pegawai muslim yang diletakkan di posisi terhormat sekalipun amat sangat jauh dari tata krama yang diajarkan oleh Islam itu sendiri. Kewajiban mereka untuk melayani mahasiswa kerap diabaikan.



Sang kakek akhirnya selesai dengan pekerjaan nya. Kemudian berkelakar dengan pegawai lain di kursi reotnya. Sementara wafidin terperangah keheranan melihat keegoisan sang kakek. Seorang mahasiswa Mesir berbadan kekar tiba-tiba menghampiri dari jendela loket itu, dan berkata dengan nada tinggi. Perkataanya pun terbilang sangat berani, mengingat posisinya hanyalah sebagai mahasiswa. Hingga mereka yang sepantasnya jadi “preman pasar” (pegawai dadakan) itu pun terkejut. Sang kakek tak berambut itu akhirnya membuka mulutnya. Dia membalas perkataan anak muda tadi. Si Mesir berbadan kekar tadi menuntut hak nya sebagai mahasiswa untuk dilayani pada si kakek. Namun sepertinya si kakek ini sudah meradang dengan perkataan si pemuda Mesir yang kerap lancang. Hingga akhirnya pertempuran tak dapat dielakkan.



Si pemuda mengajak moyangnya berkelahi di luar. Matahari Mesir agaknya menambah kehangatan hubungan para pahlawan kesiangan ini. Sampai kami harus menjadi korban kebiadaban sang kakek akan waktu yang tersia-siakan semenjak tadi. Akhirnya si kakek keluar ruangan administrasi mahasiswa yang berantakan itu, dan pergi meladeni kekonyolan sang pemuda yang sepertinya sudah kepanasan akan tingkah kakeknya itu.



Sepuluh menit berlalu, sudah tidak ada tanda-tanda si kakek kembali ke tempat duduknya. Sehingga aku harus mengurungkan niat baikku untuk membayar kewajibanku pada Al-azhar.



Hari itu sangat menyesakkan dada para mahasiswa Fakultas Lughah Arabiyah yang berniat baik ingin melunasi kewajibannya. Tapi harus tertunda, demi keegoisan sang “pegawai kontrakan” yang barangkali hanya lulusan ibtida’iyah itu. Kalau boleh menelisik sedikit kepada sejarah peradaban dunia, katanya dahulu nenek moyang peradaban dunia adalah si Mesir yang terkenal dengan peradaban Pharaoh “sang Tuhan Palsu” di zaman prasejarah. Alangkah bangganya mereka jika disebut sebagai ibu peradaban dunia.

Dahulu bolehlah, mereka punya banyak kemajuan di berbagai bidang pemerintahan, perairan, dan pembuatan kalender yang abadi sampai sekarang. Namun, alangkah sangat jauh tertinggalnya Mesir yang katanya “Ibu Dunia” itu saat sekarang ini. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang bahkan tidak menganut azas Islam, tapi sangat menghargai keberadaan orang lain, punya adab dan sopan santun yang merupakan bahagian dari rasa malu dan punya nilai-nilai budi pekerti yang patut diamalkan setiap yang mengaku muslim.



Sebagai rakyat Indonesia, berbanggalah kita dengan negeri yang katanya paling korup itu. Yang dahulu tidak dikenal sekalipun dengan kemajuan peradabannya. Yang katanya menjadi langganan bencana alam. Yang katanya rakyatnya miskin. Yang katanya pendidikannya rendah. Tapi masyhur dengan keramahan pribuminya. Saling menghargai sesamanya. Dan sopan santunnya tercium hingga ujung dunia.

Sebesar itu pula keprihatinan kita terhadap negeri “holyland” ini. Yang rakyatnya sudah menjadi boneka para petingginya. Yang katanya suka menghidupkan tilawah Al-qur’an dalam mobilnya. Yang katanya suka mengucapkan salam pada sesamanya. Yang katanya suka baca Qur’an dimana-mana. Tapi masih saja ada yang adu mulut tak henti-hentinya. Perang di tengah jalan raya. Teriak sana sini seenaknya. Caci sana caci sini oh kejamnya.



Belajarlah kita dari para Nabi Nya, wahai para anak cucu adam yang masih tersisa di Negri nya. Alangkah lucunya negeri ini, mengaku Islam tapi masih saja mewarisi sifat kakek Fir’aun.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Site Owner

Foto Saya
Hussein, Cairo, Egypt
interest n honest, like humour n little humouris innocent...dan quitest..righteous,...to the point...no courtesy ...,,,bored...sometime like alone and i like tobe alone,( i dont know why),,,melankolic,,n romantic....occasionally emotional.. humble, easy going, ...(nice tobe invited by someone to go to somewhere) , also a traveller who's dream to colonize the world...at least the conqueror countries...i have to go there...yeah...God willing .,,fed up when the troubles come,...education absolutely no.1 and followed by love..hahaha kidding...i have never dated...n anti-dating....my motto is "my first girlfriend is my lovely wife...someday" hehehe....God willing.... someone said that i am bad-tempered, when my angry comes, my eyes become out ...hahaha...( joke) ....next...i hate foods wich are contain chemical substances, i am sistematically person ......but dont know how to practice ...hahaha... wanna be succesman in this world ...and the day after... God willing... ups.....i am faithfull man...oncetime i fall in love, for me its gonna be difficult to forget it ...

Renungan

Allah adalah satu-satunya yang paling berhak untuk kau jadikan tempat berharap.

Manusia yang hebat tidak akan mengeluh sebelum ia sampai pada tujuan.


Cinta adalah ketika seorang Ibu merawat anak-anaknya sendirian tanpa keluhan.


Wanita sholeha tidak akan menjajakan hatinya pada setiap lelaki dengan gratis.



Followers

Popular Posts



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Youth of a Moslem - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger