Home » » Berkuda, antara sunnah Rasul dan bahaya?

Berkuda, antara sunnah Rasul dan bahaya?

Written By MZD's on Rabu, 24 Februari 2010 | 10.27

Semua pasti tahu dengan kuda, sejenis binatang yang bisa dibilang salah satu yang terkuat diantara binatang ternak yang dipelihara. Kuda bisa dipelihara dan dijadikan perahan, diambil susunya bahkan dagingnya, kuda pun bisa dijadikan kendaraan. Bayangkan saja, kecepatan berlari seekor kuda hampir menyamai kecepatan kereta api. Seekor kuda yang sehat akan menghasilkan peluh keringat yang membasahi tubuhnya ketika dia berlari.
Berikut adalah kisah yang saya alami di saat mengikuti rihlah generasi satu tamatan almamater MAPK generasi 18, yang diadakan dengan berkuda bersama di lingkungan Ahrom (Pyramid), Giza bertepatan dengan tanggal 18 Februari 2010.
. Cuaca pada siang itu sangat panas, kami mulai berangkat dari rumah bertiga, saya, Ridho dan Riki menuju Ramsees, tempat kita berkumpul sebelum berangkat, lama menunggu teman-teman yang lain daripada mati gaya, untung saya bawa headset, 1000 lagu lebih di song list saya, sampai bingung mau putar yang mana. Sejam berlalu, semua udah ngumpul, kita jalan menuju terminal, satu mobil ingin di-catter katanya biar enakan perginya. Malang dikata, supirnya minta seratus pound (kalo dirupiahin 200ribuan kurang dikit). Ya udah kita putuskan saja untuk naik "Metro" kereta bawah tanah nya Mesir, murah meriah plus nyaman pula, satu-satunya angkutan yang bisa dibanggain di sini (kalo di Jakarta yang di banggain trans Jakarta), cuma bayar satu pound (itu kalo tiketnya gak hilang, kalo hilang denda 10x lipat, pengalaman nih, hahahaha). Sang potographer, Nasrullah pun mulai jepret-jepret ,ambil gambar yang oke buat dokumentasi. Yah begitulah generasi 18, boleh dikata semuanya narsis abis, gak ada yang gak narsis, semuanya kalo di-photo, pasti pengen keren hasilnya, hahahaha...aib besar nih.
gak berapa lama akhirnya sampai di stasiun Giza, kita turun dan semua oke alhamdulillah. Nyambung naik mobil sekali dan sampailah kita di Ahrom, bertepatan dengan azan zuhur. Haus tidak kepalang, Juprizal yang sudah tidak tahan beli cola, saya yang lihat tentu jadi ngiler, hahaha..."minta dong...!" pastinya dikasih...lalu gak berapa lama melepas lelah, kita langsung bergerak menuju masjid terdekat, sholat zuhur berjamaah.
Setelah sholat, kita sudah gak sabaran pengen naik kuda, proses tawar menawar pun terjadi antara Furqon dan pemilik kuda, kan yang pernah naik kuda sebelumnya cuma Furqon, jadi dia yang urus semua. Kuda pun dijejerkan, bermacam warnanya, ada yang hitam, putih, coklat, krem, dekil juga ada, abu-abu, dan warna2 yang tidak jelas, hehehe...
saya pribadi deg-degan campur senang, ini kali pertamanya saya naik kuda, sebelumnya cuma pernah naik delman....wkwkwkwk
saya lihat kuda warna putih, saya langsung naksir. Lantas saya bilang sama yang punya, saya pilih kuda ini, tak berapa lama saya disuruh naik, bismillah...kaki saya pun disangkutkan pada besi penyangga kaki di samping kiri kanan kuda, woooow....rasanya berjuta-juta...begitu kuda berjalan, saya jadi takut, karena jalannya tidak lurus, saya mencoba meluruskan posisi duduk saya,
"pletaaaaaaaaak!" sang pembimbing mencambuk kudanya, kuda saya jadi kaget dan berlari kencang, waaaaah,,,,sungguh diluar dugaaan, saya sport jantung dibawa lari kuda. Untung saja si kuda patuh dan penurut, mau diberhentikan ketika saya regang lehernya dengan tali, dan ketika mau belari kencang talinya tinggal diulur. Kamipun dilepas di padang pasir yang gersang, kuda kami dipecut dan hingga lari tunggang langgang. Saya gak tau apa yang ada di pikiran saya saat itu, yang saya tau saya harus selamat, saya harus pegangan yang kuat biar tidak terjatuh. Kuda putih yang saya tunggangi ini untungnya amat sangat penurut dan patuh. Saya beranikan diri mengulur talinya, dan sayapun dibawa lari sekencang-kencangnya. Waw...saya seperti ada di film nya jet-li...saya menghayal bagaikan seorang pangeran yang berlari kencang dengan kuda putih. Tidak terasa teman-teman pun tertinggal jauh di belakang, kata orang sekarang saya udah dapet feel-nya naik kuda mungkin ya, hahha... Lantas saya berbalik arah, kembali ke belakang, ternyata mereka berkumpul di sebuah bukit pasir, saya naiki bukit itu dengan gagah berani bersama seekor kuda yang saya bangga-banggakan, waah... rasanya seperti mimpi. Ternyata mereka beristirahat di bukit itu, dan saya baru sadar kalo headset saya hilang selama menunggang kuda tadi...kecewa dan bete mulai hinggap. Haus dan lapar yang begitu dahsyat pun menjelma di lambung saya, mencoba untuk bertahan, sampai kembali ke peraduan.
selang beberapa lama, jepret sana jepret sini, kita kembali menaiki kuda, sang pawang kuda memerintah untuk kembali ke tempat semula, dalam pikiran saya...waaah kenapa sebentar sekali ya?
Saya berusaha mencari kuda putih saya tadi, namun tidak ketemu. Ah, sudahlah, saya mengambil kuda yang di depan mata, kuda coklat tua tinggi besar perawakan sinting.
saya naiki, lupa sih...apa saya baca bismillah gak ya...,pertamanya tidak ada gelagat aneh dan mencurigakan, kamipun turun dari bukit itu, lantas tiba-tiba kuda yang saya tunggangi ini mencuri jalur lain ke sebelah kanan tanpa aba-aba dari saya, saya mencoba menarik lehernya dengan tali itu ke sebelah kiri, namun kuda budeg itu tetap berlari ke sebelah kanan, malahan kecepatan larinya jadi tambah kencang. Saya mulai khawatir, jantung saya rasa mau copot, ternyata di belakang juga ada yang ngikutin saya, kuda David dan Rafki, kuda mereka terpancing melihat kuda saya, saya sudah kehilangan kendali kuda coklat binal itu, saya dibawa ke sebuah bukit pasir, saya di bawa lari sekencang-kencangnya, kalo dilihat-lihat hampir sama dengan kecepatan metro kereta bawah tanah tadi. Ampun dah,...
selangkanagan saya sampe sakit, sepanjang penculikan tragis itu saya cuma bisa ngucap, saya seperti berada di ujung maut, kuda itu tidak mau diarahkan sedikitpun, kuda ini benar-benar binal dan liar. Berhenti sejenak di atas bukit itu aturan saya segera turun, tapi takdir berkata lain, saya malah dibawa lari lebih jauh, setiba di persimpangan lumpur itu aturannya saya berhenti, tetapi kuda binal ini melanjutkan penculikan,...saya ingat waktu itu saya berkata pada orang-orang peternakan itu " sa'idniy...sa'idniy...! ( eh mas..mas..tolong...tolooong...!)" tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa, saya mencoba meregang sekuat tenaga leher kuda itu hingga tangan saya lecet, tapi hasilnya nihil, sang kuda binal tetap berlari kencang hingga ke luar jalur, sang kuda membawa saya ke jalan raya beraspal, ya Allah...kali ini saya benar-benar mau mati, kuda itu seperti mau menabrak mobil saja, saya ingat ketika itu banyak orang yang berusaha mencegah kuda itu agar berhenti tapi mustahil saja, karena kuda itu sudah kesetanan. Hal terakhir yang saya ingat adalah kaki kanan saya sudah mulai terlepas dari besi pautan kaki, dan setelah itu saya tidak ingat apa-apalagi.
Tiba-tiba saya sudah ada di sebuah kursi ditidurkan, dan saya meriang kedinginan, kepala saya benar-benar sakit, saya sadar ternyata saya jatuh dari kuda, dan kemudian pingsan beberapa saat, setelah sadar saya langsung muntah, perut saya sangat mual rasanya. Teman-teman pun meminumkan segelas teh hangat, pada saat itu mata saya masih kabur dan tidak jelas melihat, saya letih seletihnya. Baru kali ini saya jatuh terbentur kemudian pingsan kemudian muntah, kata orang itu geger otak namanya,
tak berapa lama saya di bawa ke taksi dan diantar pulang oleh Ridho dan Riki juga David, saya benar-benar lemas, mual dan pusing. Saya coba mengingat-ingat kejadian saaat saya terjatuh, tapi tetap tidak ingat sampai sekarang. Kepala kiri bagiang belakang pun mulai membengkak, seturun dari taksi, saya muntah untuk kedua kalinya. Sehari kemudian bengkaknya hilang, badan mulai meriang kesakitan, seluruh badan ngilu dan pegal susah digerakkan. Mata saya pun membengkak, entah kenapa... sampai saat ini, kepala saya masih sakit dan perlu diperiksakan, mengingat geger otak bukan hal yang sepele, apalagi diikuti oleh pingsan dan muntah.


Begitulah sekilas bahaya yang saya alami ketika menaiki kuda untuk pertama kalinya, dan ternyata teman lainnya juga banyak yang terjatuh dari kudanya, bukan hanya saya. Malahan ada yang kudanya yang terjatuh sendiri tanpa sebab, hahaha...aneh. Tapi tetap saya yang paling parah.

Benar juga kata Rasul, bahwa berkuda itu penting dan sangat dibutuhkan sewaktu-waktu ketika ada perang atau hal yang membahayakan, maka keahlian berkuda sangat diperlukan. Pengalaman mengajarkan bahwa berkuda itu berbahaya, tapi sangat berguna. Anda perlu mencoba untuk berkuda kalo anda benar-benar lelaki. Dan saya tidak pernah menyesal berkuda, bahkan ingin mengulangnya kembali...tapi dengan syarat...kuda itu harus putih dan tidak warna coklat.
............ hahahaha
Share this article :

1 komentar:

Site Owner

Foto Saya
Hussein, Cairo, Egypt
interest n honest, like humour n little humouris innocent...dan quitest..righteous,...to the point...no courtesy ...,,,bored...sometime like alone and i like tobe alone,( i dont know why),,,melankolic,,n romantic....occasionally emotional.. humble, easy going, ...(nice tobe invited by someone to go to somewhere) , also a traveller who's dream to colonize the world...at least the conqueror countries...i have to go there...yeah...God willing .,,fed up when the troubles come,...education absolutely no.1 and followed by love..hahaha kidding...i have never dated...n anti-dating....my motto is "my first girlfriend is my lovely wife...someday" hehehe....God willing.... someone said that i am bad-tempered, when my angry comes, my eyes become out ...hahaha...( joke) ....next...i hate foods wich are contain chemical substances, i am sistematically person ......but dont know how to practice ...hahaha... wanna be succesman in this world ...and the day after... God willing... ups.....i am faithfull man...oncetime i fall in love, for me its gonna be difficult to forget it ...

Renungan

Allah adalah satu-satunya yang paling berhak untuk kau jadikan tempat berharap.

Manusia yang hebat tidak akan mengeluh sebelum ia sampai pada tujuan.


Cinta adalah ketika seorang Ibu merawat anak-anaknya sendirian tanpa keluhan.


Wanita sholeha tidak akan menjajakan hatinya pada setiap lelaki dengan gratis.



Followers

Popular Posts



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Youth of a Moslem - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger