Jumlah penduduk Yahudi di Palestina awal abad 19 tidak lebih dari 5000 jiwa, dan tidak mempunyai tanah sejengkalpun di Palestina. Dengan berkembangnya permasalahan penduduk Yahudi di Eropa, dan dengan adanya permusuhan terhadap bangsa Yahudi di Erora timur dan Rusia (anti semit), maka hijrahlah jumlah yang besar dari penduduk Yahudi ke Palestina, khususnya sejak 2 perjanjian (resolusi) terakhir di abad 19.
Dan mereka memulai membuat lokalisasi pertanian seperti yang dibangun thn 1878 dan gagal, kemudian diulang kembali pembangunannya 1882 seperti Raisyun Letsyun, dan Zukhrun Ya’qub 1882. Kemudian berkelanjutan munculnya lokalisasi dengan bantuan dari milioner Yahudi bernama Rosyeld, dan tabungan kaum Yahudi (Kiren Kaymit) yang dibuat oleh World Zionis Organization.
Dan seiring dengan runtuhnya Daulah Ustmaniyah di Palestina tahun 1917-1918, Yahudi memiliki 320.000 dunam (1 dunam = 1000 m2) dari bumi palestina, itu artinya 1,56% dari bumi Palestina yang dimiliki Yahudi yang merupakan tanah Daulah Amiriyah yang mereka dapatkan dengan mendirikan sekolah-sekolah pertanian atau dengan membelinya sesekali. Mereka memanfaatkan rusaknya sistem pemerintahan Daulah Ustmaniyah saat itu, dan mereka menggunakan cara suap dan penipuan untuk mewujudkan hajat mereka tersebut.
Dan di bawah naungan Persemakmuran Inggris untuk Palestina pada thn 1948-1917, Yahudi menguasai 1.380.000 dunam, dan hingga tahun 1948 mereka telah berhasil menguasai tanah bangsa Palestina hingga mencapai 1.800.000 dunam atau 6,67 % dari bumi Palestina. Mereka mendirikan 291 lokalisasi diatasnya,
Dan berdasarkan pernyataan dari PBB no.181 tanggal 29 November 1947, diberikanlah kepada Yahudi dengan pembagian Palestina kepada mereka sebesar 54% dan memberikan kepada Arab wilayah sebesar 45 % saja, dan Al-quds dijadikan wilayah yang dinaungi oleh dunia dg Palestina hanya berhak 1 % atasnya.
Dan melalui perang Palestina 1948 memungkinkan militer Israel menguasai 77 % dari Tanah Palestina (20.770 km2), dan tidak tersisa dari Palestina kecuali tepi barat (5.876 km2) dan Gaza (363 km2).
Dan Entitas Zionis telah menghancurkan sebagian besar desa di Palestina dan memindahkan penduduknya , mencapai 478 desa yang hancur dari 585 desa yang berdiri di atas tanah yang mereka kuasai thn 1948. Dan mereka mendirikan bangunan-bangunan baru thn 1948 hingga mencapai 756 bangunan pada thn 1985. Sebagaimana mereka menguasai bumi Palestina, mereka kembali merampas tanah yang dimiliki arab dan menguasainya atas 62 desa lainnya dan mengusir penduduknya. Dan mengusir ribuan warga dan menyita lebih dari 2 juta dunam dari tanah palestina. Dan tidak tersisa tanah Palestina kecuali tinggal 4 % saja hingga 1948. Belum selesai Yahudi mencoba merampasnya perlahan-lahan dengan cara yang bermacam-macam.
Dan melalui perang 6 hari J|uni 1967 memungkinkan Entitas Zionis menguasai sisa tanah Palestina ( Tepi Barat dan Gaza), lebih diutamakan ketimbang menaklukkan syibhu jazirah Sinai milik Mesir, dan Bukit Gaulan di Suriah. Dan mengumumkan penyatuan wilayah Al-quds Timur (Masjid al-Aqsho) sebagai milik dari Entitas Zionis, dan menyiapkan rencana besar untuk membuat Al-quds Al-kubra yg menutupi hingga 2 % dari Tepi Barat,.
Dan melalui 20 tahun 1967- 1987, Entitas Zionis menguasai 3.179.215 dunam, dan dalam jangka waktu 1988-1997 menngumpulkan sekitar 512.000 dunam yang lain, dan dalam 2 tahun terakhir abad 20 telah mengumpulkan 150.000 dunam, dan jadilah semua wilayah yang diduduki mulai dari tepi barat mencapai 3.841.000 dunam sama dengan 62 %, diantaranya 3.686.000 dunam di tepian pantai (62,7 %) dan 155.000 dunam di dataran (Qito’) sekitar 43 %.
Dan Yahudi menempatkan lebih dari 190.000 penduduk di timur Al-quds hingga melebihi jumlah penduduk arab di Timur Al-quds, sebagaimana mempatkan lebih dari 160.000 penduduk di sisa Tepi Barat yang ditambah terus menerus dg cara modern, hingga terlihat perbedaan yang mencolok atas sedikitnya bangsa Palestina yang menghuni tanah mereka sendiri.. dan menduduki lokalisasi daerah ini sekitar 200.000 jiwa tahun 2000.
Dan di Gaza sendiri, Yahudi telah mendirikan 16 perumahan yang dihuni 5000 jiwa.
Apa yang dihasilkan dari Rekonsiliasi Pemecahan Tanah Palestina?
Stelah 7 tahun lamanya dari perjanjian hukum diantara Entitas Israel dan kelompok pembebasan Palestina, keuntungan yang didapat Palestina hingga Maret 2001 hanyalah 17 % dari Tepi Barat, sekitar 1000 km2. Dan 25 % lainnya tunduk di bawah penguasaan bersama kedua belah pihak, dan tetap 58 % dari tepian pantai di bawah pengawasan Yahudi , dan Palestina mendapatkan 55 % (200 km2) dari tanah qitho’ (dataran), maka dari itu daerah yang diawasi mencapai 1200 km2 atau 4.4 % dari bumi Palestina.
Kesepakatan atau rekonsiliasi pembagian tanah Palestina thn 1948 mengikrarkan bahwa Entitas Yahudilah pemilik tanah Palestina, hingga menunggu rekonsiliasi akhir Israel terus merampas satu persatu tanah Palestina dan untuk rekonsiliasi akhir ini mereka berpendapat untuk memberikan 50 % Tepi Barat untuk rakyat Palestina dan 10 % untuk Entitas Israel, sisanya 40 % tergantung kesepakatan dan rekonsiliasi selanjutnya. Dan dalam perjanjian Camp David juli, menyepakati Israel untuk memberikan lebih dari 90 % Tepi barat, tetapi tidak adanya kesepakatan mengenai Al-quds dan perlindungan atas rakyat Palestina maka perundingan gagal. Dan ketika menerima kedatangan Syaron bulan Maret 2001 diulang kembali kesepakatan untuk menyerahkan kepada Palestina 42 % saja dari Tepi Barat, dan untuk diteruskan dalam politik perluasan wilayah dan lokalisasi di daerah Palestina.
assalamualaikum...
BalasHapussaya masih bingung dengan wilayah israel palestina dari awal kedatangan israel ke palestina,,,, dari awal datangnya israel sebenarnya wilayah mana saja yang diduduki israel hingga sekarang....bisa tolong dijelaskan,,,,termakasih banyak
wassalamualaikum,,,,,