Tidak hanya itu, bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Soekarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI.
Tersebutlah seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia ..”
Demikianlah segelintir sejarah atas jasa Palestina terhadap kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Kemudian timbul pertanyaan, kenapa Palestina mau menolong Indonesia ?
Jawabannya hanya satu kata, yaitu Islam. Karena rakyat Indonesia adalah komunitas muslim yang sudah dikenal sejak lama. Negara timur tengah pun mengetahui bahwa di Asia Tenggara terdapat komunitas muslim yang cukup besar, sehingga mereka merasa tergugah untuk ikut andil membantu perjuangan saudara mereka seiman. Sebagaimana Indonesia dikenal sebagai Negara melayu yang berpegang pada ajaran Rasulullah saw. Kedekatan iman inilah yang mengikat hati rakyat Palestina untuk mau menolong rakyat Indonesia pada saat itu.
Kenyataan itu sekarang malah berbalik memedihkan. Ketika rakyat Indonesia hanya dapat diam melihat saudara-saudaranya dibantai di tanah kelahiran mereka sendiri. Sungguh ironis, ketika dahulu bangsa kita yang ditindas oleh penjajah Belanda ditolong oleh sebuah bangsa yang tidak ada kedekatan secara geografis, politis atau hubungan apapun yang kemudian dengan rela menolong bangsa Indonesia yang baru merdeka tersebut.
Semua kenyataan pahit atas penderitaan Palestina saat ini, berawal ketika orang yahudi yang tidak mempunyai wilayah di bumi manapun berfikir untuk merampas Baitul Maqdis. Mereka membuat sangkaan-sangkaan untuk merebut Tanah Palestina yang bukan hak mereka. Untuk itu haruslah ada sebuah dasar dan landasan aqidah dan sejarah maupun hukum.
Maka mereka memulai untuk melencengkan Taurat dan mengalihkan aqidah tauhid. Mereka merubah seluruh sejarah nabi , seperti Ibrahim as, Ishaq as, Ya'qub as, Daud as, Sulaiman as, dan Isa as. Lewat tangan seorang yahudi Israel bernama "Azra", mereka menuliskan bahwa nabi-nabi tersebut adalah penganut yahudi dan nashrani. Dalam ajaran yang mereka ada-adakan itu, Allah menjanjikan Ibrahim as (yahudi) tanah palestina , dan mengira bahwa Ibrahim as adalah bapak kaum yahudi. Mereka mengatakan bahwa Daud as dan Sulaiman as telah meletakkan dasar negara yahudi dengan ibukota Baitul Maqdis. Tidak hanya itu, bahkan mereka mempercayai bahwa Sulaiman as telah membangun kuil yahudi "Haikal" untuk Yahwe (Tuhan umat yahudi) dan bahwa tempatnya adalah Masjidil Aqsho. Dengan kata lain, yahudi adalah pewaris para nabi. Semua ajaran ini tertulis dalam sumber ajaran yahudi "kitab Talmud' yang merupakan lencengan dari kitab taurat yang asli yang telah dibakar oleh kaum Babilonia tahun 586 SM.
Atas dasar inilah umat yahudi yang masih tersisa saat ini mati-matian untuk merampas tanah Palestina yang sebenarnya mereka tidak punya hak apapun atas tanah tersebut, secara hukum maupun sejarah. Baitul Maqdis dan tanah Syam seluruhnya adalah warisan umat islam. Sebagaimana bahwa Musa as adalah seorang muslim dan bukan seorang yahudi, dan saudaranya dari Bani Israil telah menganut islam terlebih dahulu. Mereka tidak menganut yahudi, dan tidak ada hubungan antara Ya'qub (dari Bani Israil) dengan orang yahudi yg merampas tanah Palestina. Beberapa dalil atas keislaman para Nabi dan Rasul Allah tersebut :
1-- Perkataan Allah ta'ala atas Musa as: " (QS .yunus :83)
2-- Selain itu, perkataan Fir'aun ketika menemui ajalnya yang diterangkan oleh Allah dalam surat (Qs.Yunus :90)
3 -- Dan sebagaimana Ya'qub as yang mewasiatkan anak-anaknya agar meninggal dalam keadaan islam (Qs.al-Baqarah:132)
4 -- Dan juga Yusuf as yang diterangkan oleh Allah dalam al-Qur'an (Qs.Yusuf:101)
Motif agama inilah yang memicu pertikaian antara Israel dengan Palestina. Atas dasar pikiran licik ini kaum yahudi Israel menginginkan Palestina dihilangkan dari peta dunia. Bahkan dalam perencanaan mereka diketemukan juga sebuah peta Negara "Israel Raya" yang sedianya bakal mencaplok negara-negara arab lainnya, seperti Madinah dan sebagian besar Saudi Arabia. Tidak hanya itu, sinagog kuil bangsa yahudi "Haikal" pun telah selesai dirancang konstruksinya dan akan segera dipancangkan pondasinya sesaat setelah Baitul Maqdis dihancurkan. Tanah masjidil Aqsho digaruk dan dialiri air agar pondasinya rapuh. Gerbang Magharibil Aqsho pun telah hancur oleh ulah mereka. Kalau umat islam tidak segera bertindak cepat, maka kita hanya akan bisa duduk di televisi sambil melihat berita runtuhnya Masjidil Aqsho di tanah Palestina.
Demikian beberapa fakta penting seputar Masjidil Aqsho yang saat ini terancam punah oleh tangan yahudi Israel. Kutukan demi kutukan telah diterima Israel dari banyak Negara di dunia. PBB pun tak dapat berbuat banyak, akibat konspirasi terbesar Amerika-Israel yang sangat rakus akan kekuasaan. Tanah bangsa arab juga menjadi idaman bagi Negara super power tersebut. Banyak keuntungan yang akan didapat oleh Amerika dan Israel setelah dapat menguasai Palestina. Semuanya dapat dilihat dari strategi politik luar negri Amerika yang semuanya berpusat di timur tengah. Kenapa ada negara yang mau menghabiskan jutaan dolar untuk mengirimkan pasukan militernya ke negara yang sedianya tidak ada hubungan kepentingan apapun dengan negaranya? Kepentingan apa yang membuat Amerika begitu besar mencurahkan perhatiannya pada negara timur tengah hingga seolah-olah ingin menguasai tanah bangsa arab?
Sedikit merunut sejarah nenek moyang bangsa Amerika yang merupakan bangsa penjajah sejak dahulunya. Datang dari Eropa untuk menduduki sebuah pulau besar yang kosong akan hasil bumi. Penduduk asli bangsa Amerika "Aborigin" pun diperangi hingga mereka berhasil menguasai dan berkembang sampai sekarang. Amerika besar karena para pemikirnya yang patut diacungi jempol. Mereka diberi keharmonisan pola pikir hingga menghasilkan banyak teknologi modern. Satu hal yang mereka tidak punya yaitu sumber daya alam.
Teringat pada saat krisis minyak yang dialami Amerika beberapa saat yang lalu. Disaat minyak mentah dunia melonjak naik. Negara itu bagaikan lumpuh. Mesin bergerak yang seharusnya berjalan di kota-kota besar California terpaku di depan SPBU menanti kemurahan tangan Bangsa arab untuk menurunkan harga minyak mentah dunia. Rakyat AS banyak yang kehilangan pekerjaan akibat pelangsingan jumlah tenaga kerja. Perusahaan besar gulung tikar. Rakyat Amerika banyak yang tiba-tiba jatuh miskin. Hingga membuat perekonomian Amerika terjatuh sesaat.
Gambaran ini seharusnya dapat kita tangkap untuk kemudian mengambil kesimpulan besar, bahwa Amerika sepertinya menginginkan sebuah kekuasaan absolut di wilayah yang kaya akan hasil perut bumi. Minyak dan gas yang menjadi incaran Amerika di tanah Arab. Negara super power mana yang mau tergantung pada negara lain dalam hal besar menyangkut perekonomian seperti minyak? Negara adikuasa mana yang berani lumpuh karena tidak mendapatkan bahan bakar barang sehari saja untuk menghidupkan mesin-mesin ciptaan mereka? Motif ekonomi dan politik inilah yang sedianya membuat setiap keputusan luar negri Amerika selalu bersangkutan dengan Timur tengah.
Beberapa motif mendasar inilah yang mendorong musuh-musuh Islam dalam merebut tanah Palestina. Apakah dengan secara sadar ataupun tidak, sebenarnya mereka telah membawa perang ini ke dalam perang antar agama. Alasan HAM yang digembor-gemborkan oleh Amerika saat ini telah dibatalkan oleh kelakuan militer dari Amerika sendiri. Beberapa pakar politik memandang akan adanya kejahatan perang yang dilakukan Amerika dan Israel di Palestina. Pembunuhan anak-anak dan pemerkosaan terhadap wanita muslimah sebenarnya dapat ditarik menjadi kasus kejahatan perang yang dilakukan zionis dan antek-anteknya. Dan Umat islam dunia sudah seharusnya menyatukan kekuatan untuk melawan kezholiman yang sudah berlangsung lama ini. Terlebih lagi rakyat Indonesia yang berhutang budi dengan Palestina di saat pengakuan kedaulatan dahulu. Sebagaimana Indonesia berhutang banyak pada negara-negara timur tengah dalam pengakuan kedaulatan negara (de jure) yang pada saat itu tak satupun negara barat yang mau mengakui kedaulatan Indonesia. Umat islam dunia sudah sepatutnya menyatukan kekuatan untuk membela warisan umat islam di tanah suci Palestina.
Terlalu banyak alasan mendasar yang mewajibkan umat muslim Indonesia khususnya dan umat muslim dunia pada umumnya dalam membela Al-aqsho dan tanah Palestina yang saat ini terancam akan segera dimusnahkan oleh kaum penjajah yahudi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Palestina yang di sana terdapat Masjid ketiga Umat islam Masjidil Aqsho, setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Masjid ini merupakan kiblat pertama umat Islam selama 16 bulan setelah hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah Almunawwarah. Dari Masjidil Aqsho pula Rasulullah saw memulai perjalanan Mi'rajnya ke Sidratul Muntaha untuk menerima kewajiban sholat lima waktu. Di Al-aqsho pula Rasulullah saw mengimami sholat bersama para nabi dan rasul lainnya .
Besar harapan agar umat islam dunia bersatu untuk menolong saudara-saudara seiman di tanah suci Palestina. Dimana disanalah para nabi dilahirkan, disanalah mereka para nabi dan malaikat berkumpul untuk beribadah pada Allah swt. Dan merupakan sebuah aib besar bagi generasi islam saat ini, jika sampai tangan yahudi berhasil untuk menghancurkan Masjidil Aqsho. Bisa kita bayangkan dosa sebesar apa yang akan ditanggung oleh setiap individu umat islam dunia akibat kelalaian ini jika sampai terjadi. Wallahu a'lam bisshawab.
Muhammad Zakaria Darlin
( rubrik opini Buletin "Menara")
0 komentar:
Posting Komentar