
Jum`at, 23 Oktober pesan offline beredar luas di kalangan mahasiswa baru Al-azhar tahun ajaran 2009-2010, isinya berupa pemberitahuan bahwa mahasiswa baru wafidin (asing), harus mengikuti imtihan qobul (tes masuk Al-azhar) terhitung tanggal 26-29 Oktober sebagai syarat diterimanya di Universitas Al-azhar. Pesan ini diperoleh dari beberapa kekeluargaan dan broker masing-masing maba (mahasiswa baru). Sementara itu, dari pihak Al-azhar sendiri telah seminggu yang lalu mengeluarkan pemberitahuan akan diadakannya ujian masuk buat mahasiswa asing. Pemberitahuan ini ditempelkan di masing-masing fakultas, yang isinya bahwa setiap maba wajib mengikuti tes ini dan agar sesegera mungkin menghadap ke bagian kemahasiswaan fakultas untuk mengambil istimaroh (formulir).
Menanggapi hal ini, sebagian besar mahasiswa baru asing khususnya yang berasal dari Indonesia terkejut. Karena baru kali ini diadakan tes kelayakan masuk Universitas Al-azhar semenjak Al-azhar didirikan. Seorang maba ketika ditanya tentang hal ini menanggapi, “banyak banget ujian buat maba tahun ini, pertama kita harus nunggu visa hampir setengah tahun di Indonesia, akibatnya kita harus korban satu tahun nganggur, dan sekarang kita harus diuji kembali apakah layak masuk Al-azhar atau tidak “. “Ini gak masuk akal karena kita kan udah diuji oleh depag di Indonesia, kemudian diuji lagi? ini benar-benar di luar perkiraan kita”.
Beberapa prosedur yang harus dijalani sebelum mengikuti ujian seperti meminta istimaroh (formulir) dari masing-masing fakultas kemudian harus diantarkan ke kuliatul `ulum di hay sadis, dirasakan sebagian maba sangat merepotkan. “Administrasi Al-azhar amburadul sekali”, ujar seorang maba fakultas lughoh `arabiah. Belum lagi ijro’at (daftar ulang) yang dirasakan maba begitu rumit. “ Dimintai istimaroh saja syu`un nya susah sekali”, keluh seorang maba. Dimulai dari tahlil dam (pemeriksaan darah) kemudian tasdiq (pengakuan pihak universitas) yang semuanya dijalankan dengan manual. Dan belum diketahui bagaimana tindak lanjut terhadap maba yang tidak lulus pada tes kelayakan masuk Al-azhar ini, apakah dipulangkan ke Indonesia? Ataukah berkesempatan kuliah di universitas lain di Kairo? Semua jawaban berada di tangan pihak Al-azhar dan kebijakan dari kedubes RI.
Dari pihak PPMI sendiri belum ada konfirmasi terbaru mengenai kabar akan diadakannya imtihan qobul terhadap maba ini. Pada tanggal 21 Oktober di sela-sela kesibukannya, Presiden PPMI, M.Taufik dihubungi oleh seorang maba untuk mendapatkan kepastian terhadap kabar ini. Dari Presiden PPMI didapatkan keterangan bahwasanya imtihan qobul itu bukan untuk maba kedatangan 2008-2009, tapi untuk maba kedatangan 2009-2010. Hal ini juga di-akid-kan oleh pihak KPP maba, saudara Wahyudin yang mengurusi pihak maba langsung dengan pihak Al-azhar dan kedubes RI. Namun sampai saat ini, belum didapatkan keterangan terbaru dari pihak PPMI tentang hal ini.
0 komentar:
Posting Komentar