
Miyabi atau Maria Ozawa yang merupakan artis porno asal Jepang sedang hangat-hangatnya dibicarakan saat ini di Indonesia. Pasalnya dia direncanakan akan menjadi bintang dalam sebuah film bergenre komedi berjudul “Menculik Miyabi“ atas ide Raditya Andika. Yang pada awalnya juga telah mengeluarkan sebuah film berjudul “kambing jantan” yang diangkat berdasarkan catatan harian yang ditulis di bloggernya bebarapa waktu yang lalu. Direncanakan film ini tidak akan membawa unsur porno dan pure 100% komedi remaja. Diceritakan bahwa tiga orang pelajar yang terobsesi ingin bertemu dengan Miyabi dan jalan satu-satunya yaitu hanya dengan menculik Miyabi. Sehingga terjadi miss-communication antara para pelajar SMA itu dengan sang idola. Pada awalnya film ini akan direlease pada akhir tahun ini yakni menjelang pergantian tahun baru menuju 2010. Namun karena adanya kontroversi dari beberapa pihak, sepertinya ide ini harus tertunda.
Menanggapi hal ini FPI yang merupakan ormas islam merasa bahwa kedatangan Miyabi akan membawa dampak buruk bagi negri ini. Dengan kehadiran Miyabi sama saja mencoret nama Indonesia yang dikenal sebagai komunitas muslim terbesar di dunia. Sehingga wajar jika FPI merespon kedatangan Miyabi dengan berdemo dan mengecam keras atas kedatangannya, bahkan mengancam akan memblokir bandara Soekarno-Hatta jika sampai Miyabi datang.
Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri yakni dampak buruk yang ditimbulkan terhadap masyarakat. Orang yang tadinya tidak kenal dengan Miyabi, menjadi ingin tahu, sehingga berusaha mencari informasi tentang artis porno ini. Sebagai contoh, seorang penjaga warnet di suatu desa di Jawa Barat mengungkapkan bahwa pengunjung warnetnya bertambah banyak dikarenakan mereka penasaran dengan Miyabi. Sampai-sampai disebutkan, bahwa kata-kata nomor dua terbanyak yang dicari di internet adalah Miyabi, sebagaimana dilansir oleh situs ternama detik.com baru-baru ini.
Sungguh Miyabi telah benar-benar menjadi idola bagi bangsa yang katanya komunitas muslim terbesar ini. Karena secara tidak langsung kita bangsa Indonesia telah turut mengakui dan berapresiasi terhadap prestasi amoral yang dicetak oleh seorang artis porno. Carut marut dunia maya dan pertelevisian Indonesia semakin menjadi-jadi. Atas nama kreatifitas, apapun dibuat halal dan boleh. Bahkan rela menjual nama baik bangsa sendiri, hanya demi merauk ketenaran dan keuntungan.
Namun, baru-baru ini beberapa media mengungkapkan bahwa Miyabi tidak jadi bertandang ke Indonesia karena kecaman pihak-pihak yang kontra terhadap dirinya. Bahkan disebutkan bahwa Miyabi menangis dan stres ketika mendengar dirinya ditolak oleh bangsa Indonesia. “Apa dosa saya dengan bangsa Indonesia? “ ujarnya dalam sambungan telpon dengan manager rumah produksi film “Menculik Miyabi” tersebut.
Miyabi telah menjadi fenomena amoral yang menyebabkan kebuntuan akal dan merusak akhlak para pemuda. Karena tampilannya secara tidak langsung telah merusak sebuah tatanan moral masyarakat yang susah payah dibentuk ke arah yang lebih baik. Percuma dibentuk undang-undang anti pornografi karena orang bebas mengakses gambar dan informasi apapun dari internet. Satu hal yang mungkin tidak terfikirkan oleh para pemimpin negara ini untuk mencegah akses informasi vulgar dari jaringan internet. Ini adalah PR penting bagi para pemimpin Indonesia yang mengaku muslim. Karena menurut aqidah islam, dengan satu gambar vulgar Miyabi saja menyebabkan ribuan orang yang melihatnya berdosa.
Hal yang sangat disayangkan adalah ketika sebuah kebenaran itu dianggap momok yang membuat kemunduran dalam berpikir. Banyak orang berpendapat, “kenapa dilarang? Toh dia disini tidak main film porno kan, jadi gak masalah”. “ Yang larang Miyabi ke Indonesia munafik”, ujar Ricky Harun. Dalam pikiran mereka mungkin dengan kedatangan Miyabi akan mengangkat nama Indonesia, sekali-kali tidak. Bahkan dengan membuka tangan terhadap artis yang notabene-nya negative sama saja menjatuhkan martabat bangsa ini. Justru orang yang pro dengan Miyabi dipertanyakan nasionalisme-nya.
Akhirnya semua kembali ke tangan publik, apakah mau menerima ataupun tidak. Karena masih tidak tertutup kemungkinan bagi Miyabi untuk datang ke Indonesia. Apalagi ia didukung oleh beberapa pihak yang berpengaruh kuat pada bangsa ini. Batalnya kedatangan Miyabi boleh jadi akan membuat masyarakat yang peduli dengan bangsa ini sedikit bernapas lega. Namun , bisa saja beberapa waktu yang akan datang anak bangsa Indonesia sendiri yang akan meniru jejak sang Miyabi. Semua “gara_gara Miyabi”.
0 komentar:
Posting Komentar